Page 18 - MAJALAH 120
P. 18

LAPORAN UTAMA


                KALEIDOSKOP

                KOMISI VI




                                   UU Perindustrian Disahkan



           Awal tahun 2014, Komisi VI menghasilkan produk UU
         monumental dengan disahkannya UU Perindustrian
         menggantikan produk UU lama No.5/1984. UU ini
         berparadigma baru dengan menjadikan sektor industri
         sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
         Untuk itu, sektor industri yang didorong ke depan
         adalah industri yang memiliki kedalaman struktur, yaitu
         yang menguasai industri hulu hingga hilir dan berdaya
         saing tinggi.
           Ketua Komisi VI DPR RI waktu itu, Airlangga Hartarto
         (F-PG), menyampaikan, industri yang visible dibangun di
         Indonesia adalah yang memiliki basis bahan baku dalam
         negeri, basis tenaga kerja, dan basis energi. Dalam
         rumusan UU Perindustrian itu, dirumuskan tentang
         pembangunan sentra-sentra industri daerah. Kelak, ada
         wilayah pusat pertumbuhan industri, pengembangan
         kawasan peruntukan industri, pembangunan kawasan
         industri, dan pengembangan sentra industri kecil  komoditas penting, seperti pangan, pupuk, semen,
         menengah.                                          dan lain-lain. UU ini sekaligus juga melengkapi produk
           Industri hijau juga mendapat perhatian serius  UU lainnya, seperti UU Perlindungan Konsumen, UU
         dalam UU ini. Industri hijau adalah yang produknya  Kepabeanan, UU Perdagangan Berjangka Komoditi, dan
         ramah lingkungan dengan meminimalisir limbah atau  lain-lain.
         memanfaatkan bahan daur ulang. Ada apresiasi yang
         bisa diberikan untuk para pelaku pengembangan industri   Komisi VI Bentuk Panja Merpati
         hijau ini, yaitu berupa benefit fiskal tertentu. Produk   Menyusul kinerja PT. Merpati Nusantara Airlines
         dalam negeri juga mendapat perhatian lebih dalam UU  (MNA) yang terus memburuk, Komisi VI DPR akhirnya
         Perindustrian baru ini. Harus ada keberpihakan pada  membentuk Panitia Kerja (Panja) pada pertengahan
         produk dalam negeri yang digariskan dalam bentuk  2014. Konflik internal antara manajemen dan para kar-
         TKDN (tingkat kandungan dalam negeri).             yawan di maskapai plat merah itu, terus berkepanjan-
                                                            gan. Komisi VI pun telah mengeluarkan beberapa reko-
           UU Perdagangan Disahkan                          mendasi.  Banyak penyimpangan yang terungkap di PT.
           Satu lagi UU monemuntal yang diinisiasi Komisi  MNA setelah Panja Komisi VI bekerja.
         VI DPR disahkan.  Akhir Januari 2014, UU ini menjadi   Salah satu rekomendasi tersebut di antaranya, me-
         pelipur lara di tengah kekosongan aturan hukum yang  minta BPK melakukan audit investigasi terhadap laporan
         memadai di sektor perdagangan. Pimpinan Komisi VI  keuangan PT. MNA, termasuk mengaudit pengadaan
         dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan waktu itu,  pesawat MA-60 yang terindikasi korupsi. Rekomendasi
         sampai menggelar jumpa pers di Press Room DPR untuk  lainnya, Merpati diminta memberhentikan segera direk-
         menyambut kehadiran UU ini.                        si PT MNA dan menggantinya dengan yang baru. Selan-
           Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto saat itu,  jutnya, Merpati juga diminta mengajukan pola restruk-
         menegaskan, UU ini antiliberalisme. UU Perdagangan  turisasi utang jangka panjang sekaligus menyelesaikan
         yang baru tersebut menggantikan UU produk kolonial  utang kepada karyawan Merpati.
         Belanda yang sejak tahun 1934 diberlakukan di Tanah   Salah kelola menjadi sumber kerugian PT. MNA.
         Air. Sebelum UU ini disahkan, aturan yang digunakan  Akibatnya, negara ikut menanggung kerugian dengan
         adalah UU Penyaluran Perusahaan 1934 yang dalam  menekan beban keuangan negara. Sejak tahun 1998,
         bahasa Belanda dikenal dengan Bedrijfsreglementerings  Merpati sudah mulai merugi. Total utang per Januari
         Ordonnatie 1934.                                   2014 saja sebesar Rp7,647 triliun. Panja Komisi VI
           Hal krusial yang diatur dalam UU Perdagangan  menilai, Menteri BUMN yang waktu itu dijabat Dahlan
         baru ini adalah perlindungan komoditas penting dan  Iskan, tidak menjalankan fungsi pembinaan dan
         pokok yang menajdi hajat hidup rakyat Indonesia. Ini  pengawasan terhadap PT. MNA. (mh) foto: rizka/parle/hr
         untuk mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga


          18  PARLEMENTARIA  EDISI 120 TH. XLIV, 2014
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23