Page 55 - MAJALAH 120
P. 55
kapasitas intelektual dan karirnya.
Atas saran kawan kuliahnya, Fahri
diminta mendaftar kuliah di UI,
Jakarta. Pemuda Fahri kemudian
mengikuti bimbingan belajar kem-
bali agar bisa lulus tes perguruan
tinggi ternama di Indonesia itu. Ke-
inginan merantau ke Jakarta sudah
tak terbendung. Tekad sudah kuat.
Tapi, masih ada yang mengganjal
niatnya itu. Ibundanya merasa berat
hati bila Fahri harus meninggalkan
keluarga dan kampung halamannya.
Apalagi di rumahnya anak laki-laki
cuma dua orang selebihnya perem-
puan.
Tapi, pemuda Fahri tetap pada
pendirian yang diyakininya benar.
Ia ingin mendapatkan pencerahan
dan meraih sukses di Ibu Kota. Doa
dan impian terkabul. Ia diterima di
Fakultas Ekonomi UI, tahun 1992.
Fakultas bergengsi dan elit. Waktu
itu kampusnya masih di Salemba,
Jakarta Pusat. Pemuda Fahri tinggal
di Masjid Arif Rahman Hakim, mas-
jid kampus. Ia menjadi pengurus
masjid dan aktif dalam berbagai ke-
giatan dakwah kampus.
Tak ketinggalan, ia juga mem-
bina taman kanak-kanak di mas-
jidnya. Bahkan, anak-anak jalanan
di sekitar kampus, dia bina pula.
Pemuda Fahri bisa cepat beradap-
tasi de ngan lingkungan barunya.
Apalagi, pe nguasaan bahasa asing
dan kepiawaiannya berkomunikasi,
membuatnya begitu mudah ber-
gaul de ngan kalangan elit terdidik
di Jakarta.
“Bahasa menentukan kapasitas
pergaulan kita. Jadi, ketika sudah
bisa berbahasa Inggris, mulai bisa
bergaul dengan orang Jakarta. Itu
mengantar saya pada komunikasi
yang lebih luas, apalagi kuliah di
sudah memahami pentingnya baha- di Fakultas Pertanian, Universitas Fakultas Ekonomi UI. Di situ dike-
sa asing untuk meningkatkan kapa- Mataram, NTB. Fakultas itu yang ter- nal tempat anak orang-orang kaya.
sitas pergaulannya kelak. baik dan favorit di kampusnya. Kayaknya gagah banget kalau sudah
Ketika masih di kampung, ia suka Masa kuliah di NTB tak menye- bergaul dengan orang Jakarta,” ujar
sekali mendengarkan siaran berita nangkan hati pemuda Fahri. Ia Fahri, tersenyum.
berbahasa Inggris dari Radio ABC merasa terkungkung oleh lingku- Setahun tinggal di Salemba, kam-
Australia. Dia dengarkan perkem- ngan yang membuatnya jenuh. pus UI ternyata dipindah ke De-
bangan informasi dunia lewat ra- Tak ada kemajuan berarti dari sisi pok, Jawa Barat. Fahri tak bisa lagi
dio sambil mempelajari bahasanya. peningkatan intelektualitas dan dekat dengan masyarakat di sekitar
Dengan begitu, kemampuan berba- pergaulan. Ia ingin bergaul dengan Salemba. Di Depok justru ia sibuk
hasanya terus meningkat dan kapa- orang-orang besar di Kota Jakarta. dengan aktivitas perkuliahan dan
sitas intelektualnya terasah. Seta- Ia ingin mendapatkan pergaulan kegiatan kampus. Dosen pembim-
mat SMA tahun 1990, Fahri kuliah yang bermutu untuk meningkatkan bingnya ketika masuk UI adalah Sri
PARLEMENTARIA EDISI 120 TH. XLIV, 2014 55