Page 27 - MAJALAH 137
P. 27
foto: andri/iw
Suasana RDP Komisi V DPR RI dengan Direksi maskapai penrbangan Lion Air beserta jajarannya
di hadapan Komisi V DPR RI Dirut kesalahan membawa penumpang ke pihak maskapai Lion Air telah
Lion Air Edward Sirait menjelaskan terminal 1 domestik,” papar Edward. menyerahkan masalah ini ke kepolisian
hasil kronologi terkait kesalahan Pengemudi bus kedua, lanjut untuk memeriksa apakah ada unsur
penurunan penumpang international Edward, yang seharusnya membawa kesengajaan, menghentikan kerjasama
JT 161 di terminal domestik, dan penumpang yang akan mendarat dengan penyedia jasa bus dan akan
berakibat dikeluarkannya surat dari dari Padang, dimana rencananya memperbaiki SOP kerja agar tidak
Kemenhub No. AU.109/1/8/DRJU. pesawat akan parkir berdekatan terjadi lagi dikemudian hari.
DBU-2016 perihal pembekuan ijin dengan pesawat JT 161 dari Singapura, Sementara itu, Dirjen Perhubungan
kegiatan pelayanan jasa terkait bandar berinisiatif mengambil penumpang Udara Surprasetyo dalam RDP Komisi V
udara PT. Lion Air Group di Bandar dari Singapura tanpa melakukan DPR RI pada Kamis malam (26/5/2016)
Udara International Soetta. cross check sesuai prosedur kerja. menerangkan hasil investigasi atas
“Pesawat JT 161 dengan rute Kejadian tersebut bersamaan insiden salah terminal yang terjadi di
Singapura menuju Jakarta mendarat dengan pergantian shiff kerja. Proses Bandara Soekarno-Hatta pada 10 Mei
di Bandara International Soetta pada pergantian pengemudi dilakukan lalu. “Ada 15 orang penumpang yang
Selasa, 10 Mei 2016 pukul 19.20 WIB diatas bus saat penumpang masih lolos tanpa pemeriksaan bea cukai,”
membawa 182 penumpang. Air Traffic didalam kendaraan. Lalu pengemudi jelas Surprasetyo.
Control mengarahkan untuk parkir di pertama menyampaikan informasi Kemenhub lalu membekukan
remote area 56. Proses handling berjalan salah ke pengemudi kedua bahwa layanan ground handling Lion Air
normal, bagasi dibawa ke terminal 2, penumpang berasal dari Padang. sambil melakukan investigasi. Hasilnya,
penumpang dengan menggunakan bus Setelah penumpang turun, pengemudi Lion Air Group sudah memiliki SOP
pertama, ketiga, dan keempat dibawa kedua, menyadari adanya kesalahan namun tidak dipahami oleh petugas.
ke terminal 2 international, namun lalu meminta rekan-rekan kerjanya “Lion Air Group tidak melakukan
pengemudi bus kedua melakukan untuk memanggil dan mengarahkan program pelatihan ke petugas
para penumpang untuk kembali penanganan jasa pelayanan pesawat
menuju bus untuk diantarkan ke udara di darat terkait awareness safety
terminal international. security program,” ungkapnya.
“Pada saat kejadian tanggal 10 Mei Kini, Kemenhub sudah menerbitkan
2016 staf bandara international telah surat baru yang berupa rekomendasi
berkoordinasi dengan instansi terkait, ke maskapai. Bila rekomendasi itu tidak
dan diperolah informasi ada beberapa dijalankan, maka izin ground handling
penumpang yang belum melakukan Lion Air akan dicabut permanen.
clearance di imigrasi. Pada tanggal 19 “Sehingga muncul surat kedua
Mei 2016 seluruh penumpang sudah yaitu diberikan waktu 30 hari sesuai
melakukan immigration clearance,” rekomendasi. Kalau tidak bisa
papar Edward. memenuhi waktu 30 hari akan dicabut
Atas kejadian tersebut, tambahnya, sertifikat,” pungkas Surprasetyo.n (nt)
PARLEMENTARIA l EDISI 137 TH. XLVI - 2016 l 27

