Page 66 - MAJALAH 137
P. 66

LIPUTAN KHUSUS



            Fakta ini disampaikan delegasi
          Indonesia di hadapan forum parlemen
          perempuan dunia di Yordania. Acara
          yang juga dihadiri para pemimpin
          dan mantan pemimpin pemerintahan
          dunia itu, mendorong agar perempuan
          diberdayakan kembali untuk
          mendapatkan hak-hak politiknya.
          Ditambahkan Amelia, saat ini secara
          kuantitatif perempuan  di parlemen
          memang rendah. Tapi, secara kualitatif
          perempuan harus membuktikan diri
          mampu menunjukkan kapasitasnya.
            Politisi dari dapil Jateng VII
          ini, menyerukan agar wakil rakyat
          perempuan di DPR RI jangan hanya
          mengisi komisi-komisi maenstream,
          seperti Komisi VIII, IX, dan X yang di situ              sumber: Organization for Ekonomic Cooperation and Development (OECD)
          politisi perempuannya cukup banyak.   bagi perempuan. Perlu diingat,   masih sangat rendah. Dukungan
          Komisi lainnya juga membutuhkan   perempuan punya banyak kelebihan.   pemerintahnya sangat kurang.
          partispasi perempuan yang cukup.   Perspekfnya lebih objektif, tulus, dan   Sementara membincang keter-
          “Perempuan juga penting ada di Komisi   telaten. Semua aspek ini mungkin saja   wakilan perempuan di negara-negara
          XI yang mengawal anggaran agar    tidak dimiliki laki-laki.”        Timur Tengah, selalu yang menjadi
          berpihak kepada perempuan.”          Dibandingkan dengan negara-    tembok penghambat adalah budaya
            Amelia mengaku sudah membagi    negara Asia, Indonesia masih lebih   dan ajaran agama. “Saya bisa tegaskan
          semua pengalaman Indonesia pada   baik soal keterwakilan perempuan di   di sini, budaya itu bukan suatu pakem.
          pertemuan di Yordania itu. Pertemuan   parlemen. Ketika negara lain masih   Dia bisa berubah. Kini, sudah banyak
          para politisi perempuan itu sekaligus   membicarakan kuota, Indonesia   perempuan yang berpendidikan tinggi
          sebagai momentum untuk menyegarkan   sudah menetapkan kuotanya bagi   dan akses teknologi kian mudah. Ini
          kembali pentingnya dunia mengakui   perempuan. Negara-negara seperti   membuat perempuan semakin berubah
          hak-hak kaum perempuan. “Ruang    Maldiv, Pakistan, Vietnam, Burma, dan   dan ingin maju, setara dengan laki-laki,”
          politik adalah ruang yang menjanjikan   Kamboja, partisipasi politik perempuan   ungkap Amelia. n    (mh)


























                                                                                                               Foto: dok BKSAP





          Amelia  Anggraini  bersama Wiryanti Sukamdani saat mengikuti Women in Parliament Global Forum 2016 di Yordania


        66      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 137 TH. XLVI - 2016
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71