Page 4 - MAJALAH 134
P. 4

ASPIRASI






              Kasus Pelecehan Polisi dan                       Pengaduan Permasalahan
              Kelompok Tani                                    Hak Tanah


                 Saya selaku Ketua Tim Bedah Kasus Kelompok Tani   Kami adalah Warga Desa Sido Mulyo, Kecamatan Sungai
              Maju Bersama yang ditujukan kepada Ketua Komisi IV   Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel yang
              DPR RI perihal pemberitahuan mengenai perkembangan   menggarap lahan persawahan sejak 1970-an, namun pada
              terbaru terkait pelecehan terhadap Polisi dan Kelompok   2006, PT. Sampoerna Agro Tbk mengolah lahan tersebut
              Tani yang dilakukan oleh PT. Kutai Energi (KE) yang   untuk tanaman kelapa sawit, tanpa ganti rugi atau memberi
              tergabung dalam perusahaan PT. Toba Sejahtera Tbk   hak plasma bagi masyarakat penggarap.
              yang diduga milik pejabat negara.                   Bahwa pada 2013, kami melakukan aksi damai ke Pemkab
                 Berikut adalah kronologis peristiwa hukum dan   OKI yang ditindaklanjuti oleh perwakilan Pemkab OKI ke
              perkembangan atas kasus tersebut :               lapangan dan menjanjikan akan mendapatkan hak berupa
                 Bahwa PT. KE telah melakukan perampasan tanah   kebun kelapa sawit (plasma), namun hingga kini tidak
              dan perusakan tanam tumbuh milik petani berlokasi di   terealisasi.
              Kampung Sungai Nangka RT. VI, Kel. Teluk Dalam, Kec.   Kami memohon agar DPR RI membantu menyelesaikan
              Muara Jawa, Kab. Kutai Kertanegara.              permasalahan tersebut.
                 Bahwa lahan milik petani tersebut telah dikelola oleh       Mihardi dan Masyarakat Desa Sidomulyo
              PT. KE untuk dijadikan sebagai jalan houling dan tempat      Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan
              pembuangan tanah.
                 Bahwa pada tgl 4 Juni 2015 Penyidik Polda Kaltim
              telah melakukan olah TKP dan menyelidiki perkara   Harapan Perubahan Transformasi
              tersebut dengan didampingi oleh beberapa lembaga
              pemerintahan dan LSM. Saat ini perkara tersebut masih   Saya sampaikan usulan perubahan transformasi bagi
              dalam proses penyelidikan.                       Kementerian Agraria dan Tata Ruang di Badan Pertanahan
                 Bahwa pada saat ini perkembangan atas kasus   Nasional BPN RI agar menjadi lembaga yang mampu
              tersebut dapat disampaikan antara lain :         mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar
                 PT. KE tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan   kemakmuran rakyat serta berkeadilan, dan keberlanjutan
              permasalahan tersebut dengan terus melakukan     dalam sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
              kegiatan diatas tanah milik para petani.         RI, diantaranya melalui:
                 Ribuan tanaman lada/merica, karet, kayu sengon   Laksanakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
              dll milik petani terendam air dan tercemar limbah   Negara (LHKPN) sebagai syarat dan ketentuan bagi pejabat
              batubara, dan hal tersebut dapat dibuktikan dengan   di lingkungan BPN yakni bersedia melaporkan harta
              hasil uji sampel kualitas air yang dilakukan  oleh JATAM,   kekayaannya sebelum, selama, dan sesudah menjabat
              WALHI, POKJA 30, AMAN.                              Efektifkan pengawas internal (Inspektorat BPN)
                 Bahwa petani telah memberi peringatan kepada   dengan merekrut mantan komisioner KPK dan pejabat
              pihak perusahaan untuk tidak melakukan kegiatan   di Ombudsman, serta menjalin kerjasama dengan Polri,
              diatas lahan milik petani sampai proses hukum yang   Kejaksaan, KPK, Ombudsman, BPK, BPKP, Kementerian
              sedang ditangani oleh Polda Kaltim selesai.      PAN RB, PPATK, dan sebagainya agar dapat mendorong,
                 Diduga perusahaan tidak memiliki izin operasional   dan merangsang revitalisasi peran dan fungsi inspektorat/
              untuk melakukan kegiatan diatas lahan milik petani   pengawas internal BPN.
              karena surat-surat tanah yang asli masih dimiliki oleh   Optimalkan fungsi Pengawasan Melekat (WASKAT), tidak
              para petani dan belum pernah dijual atau diserahkan   hanya sebatas tanggung jawab dan sanksi administrasi, tapi
              kepada siapapun. Perusahaan diduga telah membuat   diperluas pada tanggung jawab perdata dan pidana. Jika ada
              atau menggunakan surat palsu serta alih fungsi hutan   pegawai/pejabat yang melakukan korupsi, maka terhadap
              secara illegal.                                  pegawai lain yang terkait pada lingkup pekerjaannya juga
                 Demikian agar Komisi IV DPR RI dapat membantu   harus turut dimintakan pertanggungjawabannya khususnya
              mengungkap kasus kejahatan tersebut dan berharap   kepada dua tingkat jabatan di atasnya dan kepada pejabat/
              agar masalah tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan   pegawai terkait yang berhubungan langsung dengan
              ketentuan hukum yang berlaku.                    pekerjaannya terutama kepada Irjen BPN dengan penerapan
                                                      Rukka    pembuktian terbalik
                           Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur    Kiranya surat ini dapat disampaikan kepada Pimpinan
                                                               Komisi II untuk ditindaklanjuti.



           4      l  PARLEMANTARIA  z  EDISI 134 TH. XLVI - 2016
   1   2   3   4   5   6   7   8   9