Page 80 - MAJALAH 72
P. 80

KAJIAN



            melakukan  pengawasan  terhadap   dan pariwisata (1%), perhubungan   pemanfaatan  tehnologi,  untuk  itu
            pelaksanaannya oleh Pemerintah. Dasar   (5,%)  serta  pertahanan  keamanan   dalam inovasi managemen pengelolaan
            pengelolaan keuangan Negara adalah   (1,9%).                     keuangan Negara haruslah knowledge
            UU nomor 17 tahun 2003 tentang      Perubahan besar alokasi anggaran   based, untuk menumbuhkan pemahaman
            Keuangan Negara; UU nomor 1 tahun   tersebut , setidaknya  dapat dimaknai   dan  parameter  yang  digunakan
            2004 tentang Perbendaharaan Negara   sebagai peran DPR RI dalam efektifitas   bersama.
            dan UU nomor 15 tahun 2004 tentang   dan efisiensi pengelolaan keuangan      Perlunya pendalaman terhadap
            pertanggungjawaban  Pelaksanaan   Negara.  Dengan  demikian  secara   wacana yang berkembang pada seminar
            Keuangan  Negara.  Dalam  ketiga   prinsip sebagai lembaga perwakilan   pembangunan aparatur Negara pada
            paket UU keuangan Negara tersebut   rakyat,  DPR  telah  menunjukkan   4 Agustus 2008 yang lalu mengenai
            diatur peran Pemerintah dan DPR   keberpihakannya terhadap masyarakat   pembentukan Presidential Accountability
            sebagai lembaga yang menetapkan dan   melalui peran mengontrol pengeluaran   System(PASs) yang merupakan system
            melaksanakan APBN.              pemerintah dalam membelanjakan   yang berbasis web site, on line dan real
               Menelaah  sejarah  Peran  DPR   anggaran Negara. Jika dilihat dari   time yang  mampu  menampilkan
            dalam APBN adalah untuk membatasi   besarnya  prosentase  perbandingan   informasi secara utuh terkait dengan
            pengeluaran Negara agar terarah pada   usulan anggaran dan persetujuannya,   akuntabilitas. Hal ini, dimaksudkan
            kesejahteraan  rakyat  sebagaimana   DPR  telah menunjukkan perannya   untuk memberikan solusi berkaitan
            perintah  konstitusi.  Sejauhmana   untuk “ikut menghemat pengeluaran   dengan masalah kebuntuan informasi
            implementasi fungsi kontrol DPR dapat   Negara”.                 pengawasan  terhadap  pengelolaan
            menghemat dan atau mengefektifkan      Apakah untuk melakukan peran   keuangan  Negara.  Melalui  sistem
            pengeluaran anggaran Negara, paling   tersebut, DPR dapat mengetahuinya   ini,  Presiden  sebagai  pemimpin
            tidak dapat dilihat dalam dinamika   tanpa harus mendiskusikan sampai   operasional  pemerintahan  akan
            pembahasan APBN, yang kemudian   dengan satuan tiga?. Harus dimengerti   memiliki  alat  kendali  yang  dapat
            menghasilkan  perubahan  dalam   bahwa dalam kompleksitas APBN   menjadi pendukung bagi penetapan
            pengajuan dan persetujuan anggaran.   akan terlihat sangat umum jika DPR   kebijakan yang tepat.
            Hal tersebut dapat digambarkan dengan   tidak juga membahas tataran yang      Dalam  wilayah  pengawasan
            data persandingan APBN dan APBN-  sifatnya kebijakan pengalokasian. Dari   internal seperti BPKP dan external web
            P, dan atau APBN pagu sementara   pembahasan inilah dapat didorong   site tersebut selayaknya juga dapat diakses
            dengan pagu definitif yang disampaikan   peran output dan outcome program-  oleh lembaga pengawasan seperti BPK
            kepada DPR dan setelah mendapatkan   program  dan  anggaran  dalam   dan DPR apabila diperlukan, khususnya
            persetujuan akan terlihat perubahan   APBN agar benar-benar menyentuh   Komisi-Komisi dan Panitia Anggaran
            yang cukup signifikan.          kebutuhan rakyat.  Sedangkan hal-hal   di  DPR  yang  melakukan  evaluasi
               Sebagai contoh adanya perubahan   yang berkaitan dengan akuntabilitas   terhadap laporan pertanggungjawaban
            pagu anggaran Kementerian/Lembaga   program tersebut, DPR dapat berperan   pengelolaan keuangan Negara dan
            (K/L) yang teralokasikan pada pagu   pada pembahasan terhadap Laporan   menindaklanjuti hasil pemeriksaan
            sementara kepada pagu definitif yang   Semester I dan Laporan Keuangan   BPK.
            kemudian  dirinci  kedalam  DIPA   Pemerintah  Pusat  yang  dilakukan      Dengan demikian ada parameter
            mengalami perubahan yang cukup   melalui peran BPK yang telah lebih   yang sama serta pemahaman yang
            signifikan setelah mengalami proses   dahulu  melakukan  pemeriksaan   hasilnya dapat menjadi feedback bagi
            pembahasan dengan DPR. Beberapa   terhadap laporan pemerintah tersebut.   pemerintah dalam menyusun APBN
            anggaran K/L mengalami perubahan   Inilah yang seyogyanya lebih dicermati   tahun berikutnya, dan bagi Parlemen
            (naik/turun) sesuai dengan masukan   karena terkait dengan transparansi   fokus kepada sasaran kebijakan dengan
            DPR dengan pertimbangan  efektivitas   dan akuntabilitas, kedisiplinan dalam   memberikan  catatan  prioritas  dan
            dan  effisiensi  program.  Selain  itu   pengelolaan anggaran Negara yang   berbagai permasalahan yang dicermati
            dilakukan juga pertimbangan penajaman   dapat mencapai sasaran yang telah   sebagai hasil dari pelaksanaan fungsi
            prioritas program yang diarahkan bagi   disepakati bersama sebelumnya.  pengawasan  untuk  memberikan
            kesejahteraan seluruh rakyat.      Terkait dengan fungsi DPR yang   arah  bagi  keberpihakan  anggaran
               Anggaran K/L pada APBN TA    memiliki  konstituen  masyarakat   Negara kepada kesejahteraan rakyat.
            2009, menunjukkan bahwa dari 44 K/L   yang sekaligus menjadi sasaran arah   Nantinya,  jika  sistem  dibangun
            rata-rata terjadi penurunan alokasi di   dari  pembangunan  kesejahteraan.   dan secara konsisten ditumbuhkan
            36 K/L sebesar 5,5% yang kemudian   Luasnya cakupan substansi dan area   komitmen bersama untuk menjaga dan
            dialokasikan sebagai tambahan alokasi   tugas DPR, inovasi utamanya dapat   anfaatkannya,  diharapkan  Indonesia
            yang signifikan di 8 K/L yang bertugas   dilakukan dengan mengembangkan   dapat selamat dari krisis global dan
            dalam sektor pendidikan (kenaikan   tehnologi informasi dan komunikasi   mewujudkan Visi Indonesia 2025.
            19,44% dari pagu awal), kesehatan   yang pada saat ini tentunya merupakan
            (5,05%), agama (28%), pertanian (2%),   suatu keniscayaan. Namun merubah
            kelautan dan perikanan (5,5%), budaya   budaya adalah hal yang penting untuk

                    PARLEMENTARIA TH. XL NO. 72
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84