Page 31 - MAJALAH 155
P. 31

besarnya anggaran itu,” tandas politisi
              asal dapil Jawa Tengah itu.
                 Dalam   kesempatan  berbeda,
              Wakil  Ketua DPR RI  Fahri  Hamzah
              mempertanyakan  alasan  banyak
              pihak  yang   mempermasalahkan
              rencana penataan kompleks parlemen,
              termasuk pembangunan gedung baru.
              Menurutnya,  jika Indonesia mau
              serius bernegara maka harus memiliki
              kompleks parlemen yang besar.
                 Fahri         mengungkapkan
              keinginannya agar kompleks parlemen
              bisa ditata menjadi lebih luas, misalnya
              seperti kompleks parlemen di Amerika
              Serikat.  Fahri  menyebutkan, Badan
              Keahlian Dewan di Parlemen Amerika
              bahkan memiliki tiga gedung.
                 “Kalau kami ingin kayak  Amerika
              Serikat, gedungnya banyak. Itu gedung                                                            foto : Jaka/iw
              BKD  (Badan Keahlian Dewan)
              Amerika saja tiga gedung,”  imbuh   Wakil Ketua DPR RI Korkesra Fahri Hamzah
              politisi asal dapil Nusa Tenggara Barat
              itu.                             Ada  tahapan  yang  mesti didahulukan   ini. Ia menambahkan, pembangunan
                                               sebelum membangun gedung.        gedung  baru harus dikonsultasikan
              Harus ada Perencanaan               “Ini tidak serta merta langsung   terlebih dahulu. “Izinnya belum keluar,
                 Plt  Sekretaris Jenderal (Sekjen)   bangun  gedung.  Harus  ada  ini masih diurus. Kan  pembangunan
              dan  BK   DPR    RI  Damayanti   perencanaannya, konsultan perencana,   gedung nggak kayak bangun  rumah
              menjelaskan pembangunan  gedung   konsultan manajemen konstruksi dulu,   pakai IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
              baru DPR  tak  serta merta langsung   baru dibangun,” ujar Maya, panggilan   saja, tapi kan macem-macem. Jadi, ya
              dilaksanakan  tahun  2018. Kendati   akrab Damayanti, baru-baru ini.  memang belum,” imbuh Maya.
              anggaran penataan kawasan parlemen   Maya menyebut, izin pembangunan   Maya menambahkan,  Rp 320,44
              di  DPR masuk dalam  APBN 2018.   gedung baru juga  masih  diurus saat   miliar dari anggaran DPR sebesar Rp 5,7
                                                                                triliun dialokasikan untuk membangun
                                                                                gedung baru. Sementara Rp 281 miliar
                                                                                untuk  alun-alun demokrasi. Nantinya,
                                                                                kata Maya, khusus untuk pembangunan
                                                                                gedung  baru itu,  anggarannya bisa
                                                                                menjadi multiyears.
                                                                                   “Ini kan nanti dari  Kementerian
                                                                                PUPR ada namanya  analisa,  biaya
                                                                                berapa, terus nanti kita baru keluar dari
                                                                                Menkeu izin multiyears. Tahun ini bisa
                                                                                berapa, tahun depannya berapa, gitu,”
                                                                                imbuh Maya,  sembari memastikan,
             foto : Jayadi/iw                                                   anggaran  sebesar Rp 601  miliar  itu

                                                                                masih berupa pagu anggaran, sehingga
              Plt Sekjen DPR RI Damayanti                                       belum tentu digunakan seluruhnya. n(sf)



                                                                                Edisi : 155 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36