Page 26 - MAJALAH 155
P. 26

[ LEGISLASI ]


              ajaran lain yang dilarang. Apalagi yang
              ingin mengubah ideologi,” kata dia.
                 Hadirnya Perppu ini mencermati
              gelagat dan perkembangan dinamika
              yang  ada. Banyak  ormas yang dalam
              aktivitasnya mengembangkan paham
              atau ideologi yang bertetntangan
              dengan Pancasila dan UUD 1945.
              Atas dasar itu negara berkewajiban
              melindungi  kedaulatan  Negara
              Kesatuan RI berdasarkan Pancasila
              dan UUD 1945.
                 Perppu merupakan penegasan
              komitmen   pemerintah  terhadap
              ideologi  bangsa  dalam  rangka                                                                  foto : Runi/iw
              mempersatukan bangsa. “Pemerintah
              punya keyakinan antara pemerintah   Wakil Ketua Komisi II DPR RI Riza Patria
              dan DPR mempunyai komitmen yang   Tunggal  Ika  adalah  kata  final,”   Ormas) yang perlu direvisi.
              sama menjaga ideologi Pancasila.   jelasnya.                         Poin     pertama,     adalah
              Bahwa Pancasila sebagai ideologi                                  mengembalikan peran dan fungsi
              bangsa  merupakan  sesuatu  hal  Point yang perlu direvisi        yudikatif atau pengadilan. “Kita
              yang  sudah  final.  Pada  prinsipnya   Wakil Ketua Komisi II Riza Patria   ini negara hukum, bukan negara
              pemerintah terbuka untuk melakukan   dari  Fraksi  Gerinda yang menolak   kekuasaan. Kalau negara hukum harus
              penyempurnaan terbatas dalam arti   Perppu  mencatat  setidaknya  ada   kembali ke hukum. Berarti pengadilan,
              urusan Pancasila, ideologi Pancasila,   empat poin dalam Undang-Undang   hukum sebagai panglima,” kata Riza.
              UUD  1945,  NKRI  dan  Bhineka   tentang Organisasi Masyarakat (UU   Kedua,   mengenai    tahapan
































             foto : doeh/iw






              26  | PARLEMENTARIA n Edisi : 155 TH. XLVII 2017
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31