Page 29 - Stabilitas Edisi 211 Tahun 2025
P. 29

“Dari sisi
                                                                      permintaan,

          kenaikan harga energi global. Hal serupa   hal kepemilikan rumah.   daya beli   apartemen bersubsidi
          terjadi pada bahan konstruksi lain seperti   Berdasarkan survei Bank   masyarakat dan   adalah salah satu solusi
          baja dan pasir. Lonjakan biaya ini tentu   Indonesia, 55 persen   ketidaksesuaian   efektif untuk mengatasi
          berpengaruh pada harga jual rumah,   milenial lebih memilih                     keterbatasan lahan. Konsep
          yang akhirnya memberatkan konsumen,   menyewa tempat tinggal   lokasi perumahan   ini telah berhasil diterapkan
          terutama masyarakat berpenghasilan   daripada membeli rumah,   dengan           di beberapa negara seperti
          rendah. Tanpa adanya subsidi atau   dengan alasan harga   kebutuhan pasar       Singapura dan Jepang.
          pengendalian harga bahan baku,    rumah yang terlalu mahal   memperumit         Pemerintah bisa bekerja
          penyediaan rumah murah akan sulit   dibandingkan pendapatan                     sama dengan pengembang
          diwujudkan.                       mereka.                 usaha menutup         swasta untuk menyediakan
            Tingginya suku bunga KPR di        Tantangan               backlog.”          apartemen murah bagi
          Indonesia dibandingkan negara­negara   berikutnya adalah lokasi                 masyarakat berpenghasilan
          ASEAN juga menjadi tantangan besar.   perumahan yang tidak strategis, atau   rendah dan generasi milenial.
          Di Indonesia, rata­rata suku bunga KPR   jauh dari tempat kerja atau pusat   Ketiga, penggunaan lahan milik
          berada pada kisaran 8­9 persen per   aktivitas ekonomi. Ketidaksesuaian   negara atau lahan yang tidak produktif
          tahun, sedangkan di negara tetangga   ini menyebabkan banyak orang yang   merupakan alternatif yang dapat
          seperti Malaysia dan Thailand, suku   sebenarnya mampu membeli rumah,   mengatasi masalah keterbatasan lahan.
          bunga KPR hanya sekitar 4­5 persen.   akhirnya batal membeli karena lokasi   Keempat, memperpanjang tenor KPR
          Tingkat suku bunga sekarang sudah   yang dianggap tidak mendukung    hingga 30­35 tahun, seperti yang
          menyulitkan generasi milenial untuk   mobilitas sehari­hari. Sebagai gantinya,   diterapkan di Jepang. Dengan tenor
          membeli rumah.                    mereka memilih untuk menyewa       yang lebih panjang, cicilan bulanan akan
                                            apartemen kecil di tengah kota meski   menjadi lebih ringan, sehingga rumah
          Tantangan Permintaan              biayanya lebih mahal.              lebih terjangkau bagi masyarakat.
            Dari sisi permintaan, daya beli    Agar program 3 Juta Rumah dapat    Selain itu, pemerintah dapat
          masyarakat dan ketidaksesuaian lokasi   terwujud, diperlukan langkah­langkah   memberikan subsidi bunga KPR untuk
          perumahan dengan kebutuhan pasar   strategis yang inovatif serta kebijakan   meringankan beban masyarakat,
          memperumit usaha menutup backlog.   adaptif. Pertama dan utama, me­review   terutama bagi generasi milenial yang
          Kaum milenial, yang kini berada   kembali apakah semua masyarakat    baru memasuki dunia kerja. Langkah ini
          pada usia produktif, justru menjadi   Indonesia wajib memiliki rumah? Kedua,   akan sangat membantu meningkatkan
          kelompok yang paling rentan dalam   mengembangkan hunian vertikal seperti   daya beli masyarakat terhadap rumah.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 211 / 2025 / Th.XX 29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34