Page 61 - Stabilitas Edisi 211 Tahun 2025
P. 61

i tengah keketatan bisnis
                   dan juga ketidakpastian
                   ekonomi, baik domestik
          Dmaupun global, industri
          keuangan tampaknya harus siap­siap
          mengencangkan ikat pinggang. Sektor
          asuransi Tanah Air sebagai industri
          yang sangat bergantung dengan
          perekonomian, tentu juga terkena
          imbasnya.                                         SEDANGKAN
            Memang hingga menjelang tutup              TANTANGANNYA
          tahun 2024 lalu, kinerja asuransi masih
          bisa mencatatkan pertumbuhan. Namun            (DI 2025) YAITU
          dilihat dari kecenderungannya, pasar        PENERAPAN IFRS
          atau nasabah asuransi tampak masih           17/PSAK-117 DAN
          wait and see sembari mengoptimalkan
          fitur pengambilan sebagian manfaat dari   PERSIAPAN TERHADAP
          produk yang dimilikinya.                           KETENTUAN
            Menurut Ketua Dewan Pengurus
          Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia       PERMODALAN BARU,
          (AAJI) Budi Tampubolon, kinerja 56       TREN INFLASI BIAYA
          perusahaan asuransi jiwa untuk periode
          Januari­September 2024 dari sisi total       MEDIS, TRANSISI           Fauzi Arfandi, Ketua 1 Bidang
          pendapatan tercatat Rp166,27 triliun.   PEMERINTAHAN BARU,             Produk, Manajemen Risiko,
          Angka itu mencerminkan tren positif                                    GCG AAJI
          dalam menghadapi tantangan ekonomi     DAN BERLANJUTNYA
          global. Peningkatan ini didorong oleh   PELEMAHAN DAYA BELI
          capaian positif pendapatan premi dan
          hasil investasi.                          TERUTAMA AKIBAT
            “Sepanjang Januari hingga                   KENAIKAN PPN.
          September 2024, industri asuransi jiwa
          mencatatkan total pendapatan sebesar
          Rp166,27 triliun. Hasil ini meningkat 2,1
          persen jika dibandingkan dengan periode
          yang sama pada 2023. Pertumbuhan
          tersebut didorong oleh capaian positif
          dari total pendapatan premi yang
          meningkat 0,2 persen dengan total nilai   memberikan kontribusi yang signifikan   orang penerima manfaat. Penurunan
          mencapai Rp132,27 triliun,” jelas Budi   dengan pertumbuhan 15,1 persen dan   ini terutama dipengaruhi oleh klaim
          tahun lalu.                       mencapai Rp26,95 triliun.          surrender yang berkurang 15,2 persen,
            Pertumbuhan pendapatan premi       Sedangkan sepanjang periode     menjadi Rp58,11 triliun.
          didorong oleh pendapatan premi lanjutan   Januari hingga September 2024, total   Namun, beberapa jenis klaim
          sebesar Rp56,6 triliun atau meningkat   pembayaran klaim industri asuransi   lainnya seperti partial withdrawal,
          4,2 persen, dan premi reguler yang naik   jiwa tercatat mengalami penurunan.   klaim kesehatan, dan klaim meninggal
          5,7 persen dengan total capaian Rp79,08   Ketua Bidang Kanal Distribusi dan   dunia mengalami peningkatan. “Klaim
          triliun. Budi melihat kondisi itu sebagai   Inklusi Tenaga Pemasar AAJI Elin Waty   partial withdrawal meningkat 19,4
          peningkatan loyalitas para pemegang   menyatakan secara total industri asuransi   persen menjadi Rp15,05 triliun. Tren ini
          polis kepada perusahaan sekaligus   jiwa telah membayarkan total klaim   menunjukkan bahwa pemegang polis
          pertanda adanya peningkatan kesadaran   dan manfaat sebesar Rp119,97 triliun,   lebih memilih mempertahankan polisnya
          masyarakat akan pentingnya proteksi   menurun dua persen dibandingkan   sambil memanfaatkan fitur pengambilan
          asuransi. Sementara hasil investasi yang   dengan periode yang sama di 2023. Nilai   sebagian manfaat,” jelas Elin.
          diperoleh hingga September 2024 juga   tersebut dibayarkan kepada 16,76 juta


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 211 / 2025 / Th.XX 61
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66