Page 67 - Stabilitas Edisi 211 Tahun 2025
P. 67

Sebaliknya, Kalimantan, Papua, atau
          daerah lainnya yang terbatas dengan
          petani sayur, peternak dan jauh dari
          lokasi pasar, pendistribusiannya akan
          mempengaruhi harga sayur, daging dan
          buah yang akan lebih mahal.

          Keberlangsungan Program
            Selain itu, tingginya inflasi dan
          fluktuasi harga pangan juga bisa jadi
          hambatan. Siapa yang bisa menjamin
          stabilitas harga dalam 6 bulan atau 1
          tahun ke depan akan tetap sama? Jika
          anggaran yang ditetapkan masih sama
          sementara ada ketidakpastian pasar
          dalam menentukan harga, akankah
          program tersebut memenuhi terlaksana
          dan tetap memenuhi standar gizi?
            Beberapa ahli gizi menyebut bahwa
          anggaran per porsi yang ditetapkan
          sebesar Rp10.000,­ memang cukup
          untuk membeli seporsi makanan. Tetapi
          nominal itu jauh dari kata cukup untuk
          memberantas stunting.
            Ketua Jurusan Gizi Poltekes
          Jayapura, Sri Iriyanti menyatakan bahwa
          kandungan gizi per porsi makanan
          dengan anggaran Rp10.000,­ itu sangat
          kurang, apalagi untuk anak dan ibu hamil
          yang sangat membutuhkan kandungan                                       Beberapa ahli gizi
          gizi yang seimbang.                                                     menyebut bahwa anggaran
            “Harga Rp10.000,­ cuma dapat                                          per porsi yang ditetapkan
          tahu tempe. Nah, berarti nilai gizinya                                  sebesar Rp10.000,-
                                                                                  memang cukup untuk
          kurang, padahal pilihan utama protein   2.000 kalori per hari. “Kalau fokus pada   membeli seporsi makanan
          yang bagus nilai biologisnya adalah dari   ibu hamil dan balita, pangan hewani,   namun tidak cukup
          hewani, seperti: ikan, ayam, daging, telur   seperti susu, telur, ikan, atau daging   memenuhi standar gizi.
          dan lain­lain,” kata Sri.         ayam harus tersedia,” tegas Khomsan.
            Selain anggaran MBG yang kurang,   Dia pun menjelaskan anggaran
          Sri juga khawatir uang Rp10.000,­ itu   Rp10.000,­ akan kurang ketika ingin
          berpotensi dipotong dengan biaya­  menghadirkan lauk ayam, ikan, daging
          biaya operasional lain yang semakin   sapi, apalagi ditambah susu.
          menjatuhkan nilai gizi makanan.      Senada, ahli gizi dari Universitas
            Lain halnya dengan kedua ahli   Diponegoro, Diana Nur Afifah
          gizi sebelumnya, ahli gizi dari IPB, Ali   mengatakan anggaran MBG senilai
          Khomsan, mengatakan “Nilai gizi untuk   Rp10.000,­ per porsi mungkin dapat
          anggaran Rp10.000,­ per porsi mungkin   memenuhi gizi anak, asal sumber pangan
          cukup, namun keberagaman menu yang   berasal dari daerah sekitar sehingga
          rendah tidak memenuhi syarat selera bila   dapat memotong biaya produksi. “Kalau
          dikonsumsi tiap hari,” katanya.   di Semarang saya kira cukup, bisa makan
            Khomsan menjelaskan sajian per   dengan sumber karbohidrat, protein, dan
          sekali makan siang umumnya sekitar 400   sayur. Yang penting Rp10.000,­ bersih
          hingga 500 kalori, dengan total 1.500­  loh ya, bukan dipotong lagi,” katanya. *


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 211 / 2025 / Th.XX 67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72