Page 30 - Stabilitas Edisi 189 Tahun 2022
P. 30

mencapai di angka 90 persen. Terutama   scan retina, kemudian yang seperti biasa
                                            yang menjadi sasaran sekarang adalah   juga melalui SMS atau Whatsapp untuk
                                            fokus literasi ke daerah luar Jawa,” harap   proses two way verifikasi otentikasinya.
                                            Efrinal.                              Demikian juga yang sudah lumrah
                                               Kedua, industri keuangan wajib   digunakan adalah metode OTP (One Time
                                            untuk memberikan keterbukaan dan   Password). Namun Efrinal tidak bisa
                                            juga transparansi karena yang namanya   menjamin bahwa OTP yang diberikan itu
                                            perjanjian akad walaupun kita tidak   selanjutnya tidak diteruskan oleh yang
                                            tatap muka, dilakukan dengan paperless,   bersangkutan ke orang lain. “Karena dari
                                            semuanya harus dipastikan secara   pengalaman yang kami peroleh selama
                                            terbuka dan transparan. Kemudian   ini dari konsumen, malah cukup banyak
                                            ketiga, bahwa di dalam perjanjian akad   yang mengatakan bahwa dalam modus
                                            dan perlindungan konsumen, maka    itu memang ada OTP dan mereka berikan
                                            kedudukan dan juga perlakuan harus   ke pelaku kejahatan. Jadi memang betapa
                                            adil dari pelaku bisnis yang bertanggung   lugunya. Jadi dari fitur-fitur keamanan
                                            jawab. Dan keempat adalah perlindungan   yang standar ini saja pun masih banyak
                                            terhadap aset privasi dan juga data   yang belum paham dan masih banyak
                                            konsumen. Selain itu, ada juga prinsip   yang membuka diri,” jelas Efrinal.
                                            lain mengenai penanganan pengaduan    Akan tetapi, Ketua Harian Yayasan
                                            dan penyelesaian sengketa.         Perlindungan Konsumen Indonesia,
                                               “Jadi dalam bidang perlindungan   Tulus Abadi, tidak berkenan jika setiap
                                            yang baru ini (konsumen dan        masalah kebocoran data yang terjadi
                      Haru Koesmahargyo     masyarakat), kami sebagai pelaku   seolah menjadi kesalahan konsumen,
                                            industri keuangan di dalam penyelesaian   meski dengan alasan tingkat literasi
                   inovasi digital          atau pendekatanya itu akan mengarah   yang rendah. Menurut dia adakalanya
                                                                               kebocoran itu terjadi di sistem pelaku
                                            kepada lembaga alternatif penyelesaian
             yang kami lakukan              sengketa sebagaimana diatur dalam   usaha yang berhasil dibobol atau diretas
                  tentunya harus            POJK Nomor 6 Tahun 2022,” sebut    penjahat.
                                                                                  Dia mencontohkan yang terjadi pada
             dilengkapi dengan              Efrinal.                           pinjaman online yang kerap menyebarkan
                                               Terkait dengan kebocoran data,
            proteksi maksimal.              sebut Efrinal, yang paling banyak terjadi   data pribadi nasabah dikarenakan
            Kerja sama dengan               adalah dengan modus rekayasa sosial   konsumen gagal dalam membayar
                                            atau sosial engineering atau yang kini
                                                                               cicilan atau melunasi utangnya. Pada
               BSSn ini menjadi             dikenal dengan socen, dan teknologinya   saat datanya tersebar biasanya muncul
               wujud komitmen               itu yang ditemukan lebih banyak    ancaman-ancaman atau informasi yang
                                                                               tidak mengenakkan kepada diri nasabah.
                                            dengan modus pishing. “Jadi terkadang
                       kami dalam           banyak masyarakat atau juga mungkin   Menurut dia, persoalan yang ada dari
              memprioritaskan               termasuk nasabah-nasabah kita di mana   isu perlindungan data pribadi adalah
                                                                               konsumen sulit membuktikan bahwa
                                            karena mereka kurang aware, was-
               kenyamanan dan               was. Jadi begitu dapat email, gara-gara   data pribadi bocor oleh pelaku usaha.
           keamanan nasabah.                menyerupai dan namanya mirip, bahkan   “Ini dikarenakan yang dibobol adalah
                                                                               platform-nya atau sistemnya. Pelaku
                                            warna juga sama, direspons OK. Maka
                                            habislah kalau sudah begitu. Data sudah   usaha seringnya malah menganggap
                                            terbagi, dan fraudster sudah masuk dan   konsumen yang lali karena memberikan
                                            menggendalikan account-nya,” urai   data pribadinya melalui pemberian OTP
                                            Efrinal.                           pada pihak lain,” kata Tulus
                                               Nah, untuk menjaga kemanan data    Selain itu juga ada persoalan
                                            dari proses transaksi oleh nasabah, di   pengalihan tanggung jawab yang
                                            dalam pelaksanaannya saat ini secara   dicantumkan dalam klausula baku
                                            global telah mengadopsi fitur keamanan   saat penandatanganan perjanjian
                                            melalui biometrik. Apakah itu nanti   dengan pelaku usaha. Yaitu disebutkan
                                            dengan sidik jari, mungkin juga ada   bahwa setiap kelalaian atau kebocoran


         30   Edisi 189 / 2022 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35