Page 25 - Stabilitas Edisi 189 Tahun 2022
P. 25

Agustus lalu, publik dikejutkan oleh
                                            beredarnya data milik pengguna listrik
                                            rumah tangga dan juga pelanggan saluran
                                            TV berbayar dari Telkom di media
                                            sosial. Ribuan data yang dijual oleh
                                            pihak tertentu secara online itu tentu
                                            kembali membuat masyarakat terhenyak.
                                            Kejadian itu menambah panjang
                                            daftar pembobolan data yang terjadi di
                                            Indonesia dan makin mengkhawatirkan
                                            publik.
                                               Tahun lalu pembobolan data juga
                                            terjadi di Badan Penyelenggara Jaminan
                                            Sosial (BPJS) Kesehatan, bahkan jumlah
                                            dikabarkan mencapai ratusan juta data.
                                            Disusul dengan bocornya data dari
                                            aplikasi milik Kementerian Kesehatan
                                            yaitu Indonesia Health Alert Card atau
                                            eHAC, yang berisi data penduduk terkait
                                            rekam medis. Juga dugaan bocornya
                                            data 2 juta nasabah asuransi BRI
                                            Life dan dijual secara online. Deretan
                                            kasus perampokan data warga Negara   Izzudin Al Farras Adha
                                            Indonesia tersebut tentu bukanlah
                                            perkara ringan di tengah perang data   tata kelola data
                                            yang terjadi tidak hanya di Tanah Air,
                                            namun juga di global.               di indonesia tidak
                                               Data yang berisi informasi pribadi,   sesuai dengan
                                            rekam medis, bahkan terkait transaksi
                                            keuangan dan kebiasaan lainnya,     tata kelola data
                                            tentu menjadi ladang minyak yang    yang jamak
                  asanya baru kemarin kita   menguntungkan jika dioptimalkan. Data
                  mendengar istilah “Data is   hasil curian bisa menjadi harta karun dan   diimplementasikan
                  The New Oil”. Istilah tersebut   alat yang efektif di zaman sekarang untuk   di berbagai negara
          Rmenggambarkan sebuah era         melakukan tindak kejahatan.
          yang baru ketika data menjadi sesuatu   Situasi itu harus diakui tengah   di dunia. Misalnya,
          yang sangat penting bagi seluruh pelaku   kita alami ketika data warga negara   adanya kewajiban
          ekonomi. Sebagaimana minyak bumi,   Indonesia justru beredar di dunia
          yang diperebutkan banyak Negara   maya, diperjualbelikan. Padahal     “wali data” bagi
          di era 70-an sampai 80-an hingga   negara-negara lain di dunia tengah   setiap instansi yang
          memicu perang, perebutan data di era   berlomba mendapatkan data dan   mengumpulkan
          ini diprediksi akan membawa manusia   mengoptimalkannya lewat penggunaan
          kembali ke arah konflik.          artificial intelligence (AI) agar data   dan mengelola data
            Dan kini semua perkiraan itu mulai   tersebut bermanfaat untuk kepentingan   publik.
          dirasakan. Perebutan sengit terkait   mereka. China misalnya. Pemerintah
          data dari masyarakat, baik data primer   Negeri Tirai Bambu itu meminta
          terkait identitas pribadi, maupun data   perusahaan-perusahaan teknologi milik
          sekunder terkait kebiasaan seseorang;   warga negaranya untuk menyerahkan
          telah memicu pertempuran. Pembobolan   data yang dikelolanya kepada Negara.
          data, atau kebocoran data seakan menjadi   Sontak saja, Perusahaan-perusahaan
          peristiwa yang makin sering terjadi,   teknologi besar China, seperti Alibaba
          terutama di Indonesia.            dan Tiktok, menyerahkan data


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 189 / 2022 / Th.XVIII  25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30