Page 26 - Stabilitas Edisi 189 Tahun 2022
P. 26

Hampir dalam setiap
            perjanjian dengan pelaku        algoritmanya kepada pemerintah.    Indonesia, terutama dari aspek teknis.
             usaha ada klausul bahwa           Bayangkan para pengguna aplikasi   Di antaranya adalah belum adanya
             kelalaian atau kebocoran       Tiktok yang juga banya berasal dari   standar keamanan siber bagi organisasi
                 data pribadi menjadi       Indonesia dikelola dan dianalisis   (pemerintahan) serta minimnya strategi
            tanggung jawab nasabah          oleh pemertintah China, tentu      dan metrik keamanan siber.
                                            demi kepentingan mereka di masa
                                                                                  Menurut laporan berjudul
                      atau konsumen.        mendatang. Bukan tidak mungkin di   Perlindungan Data Pribadi: Studi
                                            kemudian hari, kepentingan kita telah   Komparasi terhadap Praktik di Singapura,
                                            menjadi barang gadai yang dipegang   Amerika Serikat, dan Malaysia yang
                                            oleh negara-negara yang memegang   diterbitkan oleh Center for Digital
                                            data warga negara kita.            Society pada 2018, ada beberapa
                                               Alih-alih memikirkan pengoptimalan   alasan yang melandasinya. “Dari aspek
                                            data, Indonesia masih berkubang pada   legal sendiri, Indonesia masih dalam
                                            masalah lemahnya sistem keamanan data.   kategori maturing stage, khususnya
                                            Indonesia, diakui atau tidak berada pada   dalam hal legislasi keamanan siber dan
                                            kondisi yang rendah dalam hal keamanan   pelatihan keamanan siber. Berkaca
                                            data dibandingkan negara-negara lain di   pada kondisi keamanan siber Indonesia
                                            dunia berdasarkan Global Cybersecurity   tersebut, menjadi menarik kemudian
                                            Index (GCI). GCI merupakan referensi   melihat bagaimana perlindungan data,
                                            tepercaya yang mengukur komitmen   khususnya data pribadi, yang notabene
                                            negara-negara anggota terhadap     juga merupakan bagian dari keamanan
                                            keamanan siber tingkat global.     siber Indonesia,” kata laporan itu
                                               Indeks yang diterbitkan         yang berdasarkan studi dari Fahreza
                                            yang diterbitkan International     Daniswara dan Faiz Rahman.
                                            Telecommunication Union mengatakan    Apa yang disimpulkan dari laporan
                                            ada beberapa poin yang patut       GCI sejatinya belum terlalu banyak
                                            diperhatikan dan menjadi titik lemah   berubah hingga penerbitan 2021, ketika


         26   Edisi 189 / 2022 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31