Page 61 - Stabilitas Edisi 189 Tahun 2022
P. 61

minimum Bank Maspion menjadi US$
          210 juta.
            Dia mengatakan melalui akuisisi ini,
          KBank akan dapat menjalankan bisnis
          perbankan komersial di Indonesia, sebab
          pembangunan infrastruktur publik dan
          digitalisasi di Indonesia saat ini memiliki
          prospek layanan keuangan yang
          menjanjikan di semua segmen nasabah.
            Anggota Steering Committee IFSoc,
          Rudiantara menilai tren akuisisi bank
          kecil terus berlanjut karena didorong
          oleh sejumlah faktor. Salah satunya
          bertalian dengan tingkat inklusi
          keuangan di Indonesia.
            Data Strategi Nasional Keuangan
          Inklusif (SNKI) 2019 dan Survei Sosial
          Ekonomi Nasional (Susenas) 2020
          menunjukkan sebanyak 59,7 persen
          populasi tidak memiliki rekening
          perbankan.
            “Jadi, masih banyak sebetulnya pasar       Selain itu, ada alih teknologi, sumber daya
          yang bisa digarap oleh bank digital.
          Itu sebabnya tidak hanya perusahaan          manusia dan pengetahuan dari investor
          teknologi saja yang berlomba-lomba           asing kepada bank yang diakuisisi. (Namun
          masuk ke sana [bank digital], tetapi juga    demikian) ada dampak negatif bila asing
          bank konvensional,” ujar Rudiantara.
                                                       menguasai perbankan kita, sama saja
          Investor Asing                               ekonomi kita dikuasai oleh asing.
            Senior Faculty Lembaga
          Pengembangan Perbankan
          Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin            Moch amin nurdin, Senior Faculty LPPI
          menambahkan, kelebihan dari
          konsolidasi antar bank akan membuat
          industri lebih efisien dan murah
          karena jumlah bank relatif sedikit.
          Konsolidasi bank juga lebih mudah
          dilakukan, sekaligus bisa menjadi jalan   perbankan kita, sama saja ekonomi kita   mendorong penguatan bank.
          mengundang investor asing bermodal   dikuasai oleh asing,” ujarnya.     Baik melalui skema konsolidasi,
          besar untuk membantu ekspansi bisnis   Amin mengaku tidak setuju bila   peleburan, penggabungan ataupun
          bank ke depan. “Selain itu, ada alih   investor asing dihalangi masuk ke   pengambilalihan. OJK ingin pada
          teknologi, sumber daya manusia dan   perbankan. Selama dipastikan ada alih   akhirnya perbankan mampu
          pengetahuan dari investor asing kepada   teknologi, informasi dan SDM yang akan   berkontribusi pada perekonomian.
          bank yang diakuisisi,” kata Amin.  mengakselerasi pertumbuhan industri   Adanya sinyal bank kecil lebih memilih
            Dirinya tidak menampik dampak   keuangan Indonesia.                investor asing, pihak OJK menyebut itu
          negatif semakin ramainya investor asing   Sementara itu, Juru Bicara OJK Sekar   semata-mata masalah pertimbangan
          menguasai bank lokal. Amin menyebut   Putih Djarot mengatakan, regulator tidak   bisnis dan bukan masalah asing dan non
          industri keuangan menyumbang 90   mendikotomikan kepemilikan asing dan   asing. “OJK tentunya akan melakukan fit
          persen perekonomian Indonesia. “Artinya   non asing terhadap bank di Indonesia.   and proper kelayakan investor manapun
          perekonomian Indonesia tergantung   Bagi OJK, terpenting pihak itu harus   untuk menopang keberlangsungan bank,
          pada industri keuangan khususnya   mampu menyangga kinerja perbankan   tidak melihat apakah dia asing dan non
          perbankan. Bila asing menguasai   secara berkelanjutan dan mampu     asing,” kata Sekar.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 189 / 2022 / Th.XVIII  61
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66