Page 60 - Stabilitas Edisi 189 Tahun 2022
P. 60
transaksi berkisar Rp3,5 triliun.
Sea Group, big tech asal Singapura
ikut terlibat dalam akuisisi Bank Mayora,
namun dengan kepemilikan di bawah
10 persen. Aksi korporasi itu dilakukan
sebagai upaya bank pelat merah tersebut
untuk mendirikan bank digital.
Nantinya, bank digital yang didirikan
BNI ini akan fokus menyasar pelaku
usaha UMKM. Bank Mayora sendiri
merupakan bank BUKU II dengan modal
dasar per Juni 2021 sebesar Rp 1,2
triliun.
Kemudian, Funding Societies atau
dikenal dengan Modalku mencaplok
saham PT Bank Index Selindo (Bank
Index). Pembelian saham Bank Index
oleh Modalku ini dikabarkan tidak
menyebabkan terjadi perubahan
pengendalian dalam tubuh Bank Index.
VP Head of Marketing
Communications Modalku Ariani
Hadioetomo mengatakan, saat ini
pihaknya belum bisa berkomentar lebih
lanjut terkait kepemilikan saham di Bank
Index. Namun, ia membenarkan adanya
niatan untuk memperluas bisnis dengan
menyajikan layanan perbankan digital
atau neobank.
Perusahaan fintech lain, yakni
Investree mengakuisisi 18,4 persen
saham PT Bank Amar Indonesia Tbk.
Investree di bawah bendera Investree
Perusahaan Big Singapore Pte Ltd akan mendukung
Tech asal Singapura permodalan Bank Amar bersama dengan
Sea Group tampak kemudian ditransformasikan menjadi pemegang saham pengendali, Tolaram
agresif dalam BCA Digital. Group Inc.
melakukan strategi Kemudian ada bank pelat merah, Selanjutnya, Kasikorn Vision
M&A atas perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Financial Company Pte. Ltd (KVF), anak
Tanah Air. mentransformasi BRI Agroniaga Tbk perusahaan yang dimiliki Kasikornbank
menjadi PT Bank Raya Indonesia Tbk.
(KBank) asal Thailand meningkatkan
Perubahan ini untuk mendukung langkah kepemilikan saham di Bank Maspion
BRI menjadikan Bank Raya sebagai bank hingga mencapai 67,50 persen.
digital. CEO Maspion Group Alim Markus
Fenomena akuisisi bank ini menjelaskan, pada awalnya KVF hanya
diperkirakan terus berlanjut sampai akhir mengakuisisi 9,99 persen Bank Maspion
2022. Pada Januari lalu, PT Bank Negara pada 2017, kemudian ditingkatkan
Indonesia Tbk (BNI) mengumumkan sebanyak 30,01 persen saham sehingga
rencana untuk mengakuisisi 63,92 kepemilikan saham KVF ini menjadi 40
persen saham Bank Mayora milik salah persen. Selanjutnya, KVF akan membeli
satu pemegang sahamnya, International saham tambahan menjadi 67,50 persen,
Finance Corporation (IFC) dengan nilai yang sekaligus meningkatkan modal
60 Edisi 189 / 2022 / Th.XVIII www.stabilitas.id

