Page 63 - Stabilitas Edisi 210 Tahun 2025
P. 63

penerimaan negara, namun kebijakan
          ini bisa juga jadi bomerang yang bisa
          memperlambat pertumbuhan ekonomi.
          Penurunan tersebut karena konsumsi
          penopang nilai produk domestik bruto
          (PDB) Indonesia berpotensi akan
          mengalami penurunan.
            Menurut Badan Pusat Statistik
          (BPS) pada awal bulan lalu melaporkan
          bahwa sampai triwulan ketiga 2024,
          konsumsi rumah tangga menyumbang
          lebih dari 53 persen terhadap PDB
          Indonesia. Kenaikan harga akibat
          PPN dapat menurunkan permintaan
          barang, terutama untuk barang dengan
          elastisitas tinggi, sehingga mengurangi
          konsumsi rumah tangga. Alhasil, target
          pertumbuhan ekonomi yang dipatok
          pemerintahan Prabowo-Gibran sebesar
          8 persen hanya menjadi janji kampanye
          semata tanpa realisasi nyata.
            Ketua Bidang Hubungan Antar
          Lembaga Asosiasi Pengusaha Indonesia
          (Apindo), Sarman Simanjorang
          mengatakan bahwa kenaikan PPN
          dapat berdampak negatif pada sektor
          industri. Penurunan daya beli masyarakat
          berpotensi menekan omzet perusahaan,
          yang pada akhirnya dapat memicu
          gelombang Pemutusan Hubungan Kerja                                      Pada tahun 2022, tarif PPN
          (PHK).                                                                  dinaikkan dari 10 persen
            Usaha kecil dan menengah (UKM),                                       menjadi 11 persen berdasarkan
          yang menjadi tulang punggung ekonomi   sebesar 5,51  persen pada tahun 2022.   Undang-Undang Nomor
                                                                                  Harmonisasi Peraturan
          Indonesia, juga merasakan dampak   Selain itu, tarif pajak yang tinggi   Perpajakan (UU HPP), dan
          kenaikan pajak ini. Meningkatnya harga   juga dapat menyebabkan penurunan   menjadi 12 persen pada 1
          barang dapat mengurangi permintaan,   kepatuhan pajak masyarakat.       Januari 2025.
          sehingga menekan penjualan dan       Untuk mengurangi dampak negatif
          pendapatan usaha kecil. UKM yang   kenaikan PPN, pemerintah dapat
          sebelumnya tidak wajib memungut PPN   meningkatan Bantuan Langsung Tunai
          mungkin menghadapi tantangan baru   (BLT) dan subsidi energi yang lebih tepat
          dalam penyesuaian harga, yang bisa   sasaran dan mencukupi dapat membantu   barang di pasar.
          menggerus margin keuntungan mereka.   masyarakat miskin menghadapi kenaikan   Selanjutnya, diperlukan pula
          Dalam jangka panjang, jika daya beli   harga. Penyesuaian indeks bantuan   ptimalisasi pajak dari sektor
          masyarakat terus menurun, UKM akan   terhadap inflasi juga diperlukan.  tambang, penegakan hukum terhadap
          kesulitan bersaing dengan perusahaan   Kemudian juga bisa memberikan   pengemplang pajak, carbon trading, dan
          besar yang lebih mampu menyerap   subsidi atau potongan pajak kepada   penerapan pajak berbasis keadilan dapat
          kenaikan biaya.                   UKM untuk bahan baku, sehingga     menjadi alternatif untuk meningkatkan
            Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad   membantu mereka bertahan di tengah   penerimaan negara tanpa membebani
          Syamsurijal juga menyampaikan     tekanan ekonomi. Edukasi tentang   masyarakat. Pemerintah juga perlu
          kenaikan PPN yang berdampak positif   dampak kenaikan PPN dan inovasi untuk   memastikan pengawasan ketat terhadap
          terhadap penerimaan negara berdampak   menekan biaya produksi juga dapat   harga di pasar untuk mencegah spekulasi
          pada peningkatan inflasi yang tinggi   membantu menjaga daya saing harga   yang berpotensi memperburuk inflasi.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 210 / 2025 / Th.XIX 63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68