Page 67 - Stabilitas Edisi 210 Tahun 2025
P. 67

yang disampaikan oleh perseroan,”
          seperti dikutip dari keterbukaan
          informasi BEI, awal November 2024.

          Intervensi via BUMN
            Anggota Komisi VI DPR RI
          Herman Khaeron menyoroti rencana
          penyelamatan Sritex melalui intervensi
          pemerintah, khususnya via Badan Usaha
          Milik Negara (BUMN). Saat rapat kerja   KAMI MENGHORMATI
          Komisi VI dengan Menteri BUMN,                    PROSES DAN
          Herman menekankan keinginan Presiden
          untuk menyelamatkan sekitar 50 ribu        PUTUSAN HUKUM
          karyawan Sritex merupakan langkah          DARI PENGADILAN
          penting, namun perlu dilakukan dengan       NIAGA TERSEBUT.
          pendekatan yang transparan, akuntabel,
          dan realistis.                                      SELAIN ITU,
            “Keinginan Pak Presiden untuk                     BCA TURUT
          menyelamatkan karyawan yang besar
          jumlahnya ini tentu harus dibahas                MENGHARGAI
          secara mendalam dan seksama. Selain        LANGKAH HUKUM
          itu, diperlukan pola penyelamatan yang
          benar-benar transparan sehingga tujuan            KASASI YANG          Hera F Haryn, EVP Corporate
          tersebut bisa berjalan dengan baik tanpa   SEDANG DIAJUKAN             Communication & Social
          mengorbankan aspek lain,” ujar Herman.                                 Responsibility BCA
            Lebih lanjut, Herman menyatakan,     OLEH DEBITUR YANG
          pengambilalihan Sritex oleh BUMN             BERSANGKUTAN.
          bukan keputusan sederhana, mengingat
          beban utang Sritex hingga triliunan
          rupiah. Menurutnya, penugasan
          semacam ini perlu memperhitungkan
          keuntungan dan risiko secara matang
          agar tidak membebani keuangan BUMN
          yang ditugaskan. Ia mengingatkan
          ada banyak pengalaman di mana
          tugas semacam ini justru membebani   terkini, mengenai situasi industri tekstil   dengan profil risiko yang terjaga. Pada
          kondisi finansial BUMN. “Kita punya   salah satunya Sritex. Arahan Beliau   September 2024, pertumbuhan kredit
          pengalaman ketika penugasan kepada   agar perusahaan tetap berjalan,” ucap   masih menunjukan angka double digit
          BUMN berakhir dengan beban finansial   Airlangga, akhir Oktober 2024.  sebesar 10,85 persen yoy (Agustus
          yang tidak sehat. Ke depan, upaya ini   Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)   2024: 11,40 persen) menjadi Rp7.579,25
          harus dijaga dengan cermat agar tidak   Yassierli menekankan pemerintah   triliun. Berdasarkan jenis penggunaan,
          justru menambah beban pada BUMN   memastikan PHK tidak akan terjadi   Kredit Investasi tumbuh tertinggi
          yang ditugaskan,” tegas Herman.   terkait pailit Sritex. Yassierli mengatakan   yaitu sebesar 12,26 persen, diikuti
            Di sisi lain Menko Perekonomian   pemerintah menginstruksikan agar   oleh Kredit Konsumsi 10,88 persen.
          Airlangga Hartarto menegaskan     industri tekstil tetap berproduksi.   Sedangkan Kredit Modal Kerja 10,01
          pemerintah berkomitmen untuk      “Kemudian kita minta agar semua    persen. Ditinjau dari kepemilikan bank,
          menjaga kelangsungan industri tekstil   karyawan tetap tenang karena   bank BUMN menjadi pendorong utama
          dalam negeri yang tengah menghadapi   pemerintah akan memberikan solusi   pertumbuhan kredit yaitu sebesar 12,80
          tantangan. Bahkan, ia menyebutkan,   yang terbaik buat mereka,” ucap   persen yoy. Berdasarkan kategori debitur,
          Presiden Prabowo Subianto ingin agar   Menaker.                      kredit korporasi tumbuh sebesar 15,43
          Sritex bisa tetap berjalan atau beroperasi.   Mengutip data OJK, kinerja   persen, sementara kredit UMKM juga
          “Beliau ingin update mengenai situasi   intermediasi perbankan tumbuh positif   tetap tumbuh sebesar 5,04 persen.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 210 / 2025 / Th.XIX 67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72