Page 62 - Stabilitas Edisi 210 Tahun 2025
P. 62

Bantuan Langsung Tunai (BLT).
                                                                               Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT)
                                                                               mahasiswa serta iuran BPJS Kesehatan.
                                                                               Serta yang terakhir, penerapan cukai
                                                                               minuman berpemanis. Tekanan
                                                                               ini memperberat kondisi ekonomi
                                                                               masyarakat yang masih dalam proses
                                                                               pemulihan pasca-pandemi.
                                                                                  Hal ini sejalan dengan pandangan
                                            UNTUK MENGURANGI                   Jaya Darmawan, peneliti Celios, yang
                                            DAMPAK NEGATIF                     menilai kenaikan PPN menunjukkan
                                            KENAIKAN PPN,                      kurangnya kepekaan pemerintah
                                                                               terhadap kondisi masyarakat. Tren
                                            PEMERINTAH DAPAT                   deflasi yang stabil beberapa bulan
                                            MENINGKATAN                        terakhir menjadi indikator lemahnya
                                                                               daya beli. Jaya juga memperingatkan
                                            BANTUAN                            bahwa kebijakan ini dapat menjadi

                                            LANGSUNG TUNAI                     bumerang, karena penurunan konsumsi
                                                                               berpotensi memperlambat pertumbuhan
                                            (BLT) DAN SUBSIDI                  ekonomi.
                                                                                  Daya beli masyarakat adalah
                                            ENERGI YANG LEBIH                  kemampuan individu atau rumah tangga
             Cucun Ahmad Syamsurijal,       TEPAT SASARAN                      untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
                       Wakil Ketua DPR RI   DAN MENCUKUPI                      barang dan jasa. Faktor-faktor seperti
                                                                               pendapatan, inflasi, dan kebijakan fiskal
                                            DAPAT MEMBANTU                     sangat memengaruhi daya beli ini.
                                            MASYARAKAT MISKIN.                 Kemampuan beli masyarakat memang
                                                                               telah tertekan sejak pandemi Covid-19.
                                                                                  Banyak rumah tangga mengalami
                                                                               penurunan pendapatan akibat kehilangan
                                                                               pekerjaan atau pengurangan jam
                                                                               kerja. Kenaikan PPN diperkirakan
                                                                               meningkatkan harga barang dan jasa
                                                                               secara keseluruhan, yang pada akhirnya
                                                                               dapat mengurangi daya beli, terutama
                                                                               di kalangan masyarakat berpenghasilan
          Pembangunan Ekonomi (OECD).       Yudhistira, mengungkapkan bahwa di   rendah.
            Rasio pajak (tax ratio) Indonesia   luar PPN, masyarakat juga menghadapi   Sebagai pajak regresif, PPN
          relatif rendah dibandingkan negara-  potensi sembilan pungutan baru pada   cenderung membebani masyarakat
          negara di kawasan Asia Tenggara.   tahun 2025. Sembilan pungutan tersebut   miskin secara proporsional lebih besar
          Kenaikan PPN menjadi salah satu   adalah pajak UMKM 0,5 persen dan   dibandingkan kelompok kaya, karena
          strategi untuk memperluas basis   pemberlakuan asuransi kendaraan wajib   sebagian besar pengeluaran mereka
          penerimaan pajak guna mengurangi   (third party liabilities). Lalu ada pula   digunakan untuk kebutuhan konsumsi
          kebergantungan pada utang luar    iuran Tabungan Perumahan Rakyat    dasar. Meski bahan pokok seperti beras
          negeri. Selain itu, APBN yang sehat   (Tapera) serta wacana Dana Pensiun   dan telur dikecualikan dari PPN, barang
          memungkinkan pemerintah merespons   Wajib.                           dan jasa pendukung seperti transportasi
          krisis global, seperti yang terlihat selama   Selain itu, adanya wacana   dan utilitas tetap terkena pajak ini,
          pandemi Covid-19.                 pemberlakuan harga tiket KRL yang   sehingga meningkatkan beban rumah
                                            disesuaikan dengan Nomor Induk     tangga miskin.
          Beban Tambahan                    Kependudukan (NIK). Kemudian          Darmawan dari Celios juga
            Direktur Center of Economic     penghapusan subsidi Bahan Bakar    menambahkan bahwa kebijakan
          and Law Studies (CELIOS), Bhima   Minyak (BBM) yang akan diganti     ini berpeluang akan meningkatkan


         62   Edisi 210 / 2025 / Th.XIX    www.stabilitas.id
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67