Page 49 - Stabilitas Edisi 187 Tahun 2022
P. 49

memulai era digitalisasi.
            “Kolaborasi dan kerja sama
          penting bagi industri BPR dalam
          meningkatkan adaptasi teknologi
          informasi dan digitalisasi sebagai salah
          satu arah pengembangan BPR ke depan.
          Sedangkan sisi lain, dapat sebagai
          akselerasi pendanaan di daerah bagi
          fintech lending,” ungkapnya.

          Merger BPR
            Kolaborasi antara BPR dengan
          fintech juga perlu dilakukan karena
          melihat banyaknya jumlah BPR yang
          ada di Indonesia. Regulator juga
          berencana untuk menggabungkan
          usaha atau merger 31 BPR menjadi 13
          BPR. Penggabungan ini diharapkan
          bisa mengurangi jumlah BPR yang saat
          ini juga mengalami tren penurunan
          dari sebelumnya sebanyak 3.000 BPR
          menjadi 1.646 BPR pada September
          2021. “BPR perlu mempertimbangkan
          untuk melakukan konsolidasi. Hal ini
          bertujuan untuk meningkatkan modal
          dan bisa bersaing di tengah layanan
          digital perbankan,” papar dia.
            Heru mengakui BPR dan BPRS
          cenderung kalah saing dari perusahaan
          pinjaman online dan rentenir sebagai
          sumber pinjaman bagi masyarakat karena
          masalah kecepatan akses keuangan.
          Meskipun dari sisi risiko, pinjaman                                     Otoritas berupaya
          online ilegal dan rentenir cukup besar.                                 memberikan kesempatan
            Maka dari itu, BPR perlu
          melakukan transformasi bisnis ke                                        BPR untuk bersaing,
          depan, sehingga bisa mengambil ruang                                    Diantaranya dengan
          pinjaman masyarakat. Ada beberapa   pinjaman online legal sebagai kolaborasi   mendorong mereka
          pengembangan yang perlu diadopsi BPR   yang saling menguntungkan (win-win   berkolaborasi dengan
          dan BPRS agar bisa mengambil ruang   solution). “Bagi BPR dan BPRS, mereka   perusahaan financial
          tersebut.                         jadi bisa lebih cepat adopsi teknologi   technology (fintech).
            Pertama, memperkuat modal baik   dan digitalisasi yang dibawa oleh
          secara mandiri maupun konsolidasi   fintech,” ucapnya.
          dengan cara merger, sehingga BPR     Bagi fintech, lanjut Heru, mereka
          dan BPRS punya sumber pendanaan   bisa memperluas jangkauan pinjaman
          yang kuat untuk memenuhi permintaan   dengan memanfaatkan cabang BPR dan
          masyarakat. Kedua, mengadopsi     BPRS yang tersebar hingga ke pelosok
          teknologi dan digitalisasi agar pelayanan   Indonesia. Pada akhirnya, kerja sama ini
          lebih cepat dan mudah kepada      memberi manfaat peningkatan inklusi
          masyarakat serta memberikan akses   dan literasi keuangan bagi masyarakat
          keuangan 24 jam.                  serta menumbuhkan perekonomian
            Ketiga, bekerja sama dengan     nasional.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 187 / 2022 / Th.XV  49
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54