Page 48 - Stabilitas Edisi 187 Tahun 2022
P. 48
petunjuk teknis terkait pelaksanaan
kerjasama antara BPR dengan platform
teknologi finansial peer to peer (fintech
P2P) lending. Deputi Komisioner
Pengawas Perbankan I OJK Teguh
Supangkat mengatakan salah satunya
tujuan kerjasama itu adalah terciptanya
value chain financing ekonomi digital.
Melalui kerjasama itu, BPR
diharapkan semakin mendapat
kemudahan dalam mengakuisisi
nasabah, meningkatkan kualitas asesmen
risiko, dan memperluas target pasar dan
platform P2P mampu meningkatkan fee
based income dari permodalan BPR.
Menurut Teguh, kolaborasi dan
kerjasama dengan fintech lending
dapat menjadi alternatif solusi untuk
meningkatkan kualitas pelayanan
dan memperkuat analisis penyaluran
kredit dengan target nasabah yang
Bagi fintech lending, kolaborasi dan kerja lebih luas. “Bagi fintech lending,
sama tersebut dapat memperluas alternatif kolaborasi dan kerja sama tersebut dapat
memperluas alternatif penyediaan dana
penyediaan dana dan memperkuat dan memperkuat monitoring dalam
monitoring dalam penyaluran pinjaman penyaluran pinjaman sampai ke daerah-
daerah,” ucapnya.
sampai ke daerah-daerah. Namun demikian, otoritas menyadari
masing-masing lembaga jasa keuangan
memiliki pengaturan tersendiri dan
Teguh Supangkat, Direktur Pengawasan Bank OJK karakteristik yang berbeda. Oleh karena
itu, diperlukan adanya suatu panduan
kerja sama BPR dengan fintech lending.
Dalam beleid panduan ini, OJK
memberikan dua skema kerjasama antara
kami juga membantu UMKM Indonesia itu manfaatnya sangat banyak dan BPR dengan platform P2P, yakni skema
sehingga banyak yang dapat terbantu tidak kalah dengan bank-bank umum channelling dan skema referral. Pada
melalui produk ini,” ujarnya yang sudah terdigitalisasi. Hal ini skema channelling, proses kredit digelar
Sebagai informasi, Komunal juga dibuktikan dari suku bunga yang melalui platform P2P selaku penyalur.
memiliki inovasi yang memungkinkan diberikan oleh Lembaga Penjamin BPR akan bertindak selaku pendana
BPR memperluas penyaluran kredit Simpanan (LPS) sehingga BPR yang (lender institusi), sementara debitur akan
atau sebaliknya membantu BPR terdaftar pada LPS dapat memberikan berlaku sebagai peminjam (borrower).
meningkatkan pengumpulan dana. Hal bunga deposito sampai dengan 6 persen. “Kerja sama dilakukan dengan
itu tentu akan memberikan peluang BPR “Ke depan, Komunal masih akan memperhatikan kesesuaian infrastruktur
untuk meningkatkan layanan kepada terus berkembang sebagai funding agent TI di antara BPR dan fintech lending,
masyarakat yang jauh lebih luas. Bagi deposito untuk melayani lebih banyak pelaksanaan kerja sama pun harus atas
nasabah, kemitraan tersebut akan nasabah dan mitra BPR di Indonesia,” seizin OJK,” ucapnya.
memudahkan mereka memperoleh jelas Rico. Kepala Eksekutif Pengawas
produk dan layanan perbankan di mana Perbankan Heru Kristiyana
saja dan kapan saja diperlukan. Value Chain menambahkan mekanisme kerja sama
Rico Tedyono, Co-Founder Komunal Sebagai regulator, Otoritas Jasa ini diharapkan mampu membangkitkan
Indonesia mengungkap bahwa BPR Keuangan (OJK) sudah menerbitkan kinerja BPR dari pandemi, sekaligus
48 Edisi 187 / 2022 / Th.XV www.stabilitas.id

