Page 29 - Stabilitas Edisi 207 Tahun 2024
P. 29
Berdasarkan
Implementasi POJK 5 tahun Seabank Junedy Liu, mengatakan,
2024 yang telah dilakukan BNI sebagai bank digital, Seabank juga aturan baru,
yaitu Kewajiban Penyediaan Modal menerapkan POJK 5 tahun 2024 untuk otoritas tampak
Minimum (KPMM) sesuai profil risiko. memitigasi dampak risiko guncangan ingin memitigasi
Terhitung sejak Januari 2016, BNI juga keuangan. munculnya bank
wajib membentuk tambahan modal “Dampak utama guncangan gagal yang akan
sebagai penyangga sesuai kriteria yang keuangan yang bisa terjadi yaitu krisis berdampak sistemik
ditentukan oleh OJK. likuiditas dan modal, penurunan pada sistem
“KPMM hasil self assessment Profil nilai aset, berkurangnya pendapatan keuangan.
Risiko posisi 30 Juni 2024 ditambah dan profitabilitas, hingga penurunan
dengan buffer sesuai dengan POJK kepercayaan nasabah,” ucapnya.
No 11/POJK.03/2016 tentang KPPM Sejumlah mitigasi pun sudah
Bank Umum dimana terdapat Capital dilakukan oleh Seabank seperti menjaga
Conservation Buffer sebesar 2,5 persen kecukupan cadangan likuiditas,
dan Capital Surcharge untuk bank melakukan stress testing secara berkala,
sistemik sebesar 1,5 persen,” katanya. diversifikasi sumber pendanaan, serta
Berdasarkan rinciannya, Rasio menyelaraskan jatuh tempo aset dan
KPMM sesuai profil risiko dan buffer liabilitas.
pada 20 Juni 2024 sebesar 13,80 persen. “Oleh sebab itu kami melakukan
KPMM sesuai profil risiko dan buffer sejumlah aksi seperti melakukan
tersebut digunakan sebagai dasar simulasi scenario adverse untuk
penilaian pemenuhan modal minimum menilai kemampuan bank dalam
posisi bulan September 2024 sampai menahan guncangan likuiditas dan
dengan Februari 2025. volatilitas pasar. Kami juga mengurangi
ketergantungan pada saluran pendanaan
Bank Digital tunggal, meningkatkan fleksibilitas dan
Sementara itu, Wakil Direktur Utama mengurangi risiko likuiditas,” ujarnya.*
www.stabilitas.id Edisi 207 / 2024 / Th.XIX 29