Page 41 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 41
Gambar 1. Perkembangan Volume dan Transaksi QRIS
di Indonesia 2020-2024
Volume (Miliar) Transaksi (Rp Triliiun)
Sumber : Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia, 2025
menyatukan berbagai sistem pembayaran 2020 menjadi Rp659,95 triliun di tahun
berbasis QR yang sebelumnya terpisah- 2024.
pisah antar penyelenggara. Keberadaan QRIS menurunkan biaya
Seperti diketahui, sebelum ada QRIS, transaksi bagi konsumen dan merchant
setiap bank atau e-wallet memiliki kode (hanya 0,3–0,7 persen per transaksi dan
QR sendiri sehingga merchant harus bahkan 0 persen untuk mikro. Kemudian,
menyediakan banyak QR berbeda. dengan QRIS akan mempercepat
Kemudian aplikasi itu hadir untuk pencairan dana ke rekening merchant,
mengatasi masalah ini dengan satu lebih cepat dibandingkan sistem kartu
standar nasional, sehingga satu kode QR debit/kredit konvensional. Selain itu,
dapat digunakan oleh semua aplikasi UMKM yang mengadopsi QRIS akan
pembayaran digital di Indonesia. dengan mudah membangun profil kredit
Implementasi pembayaran digital karena seluruh transaksi tercatat secara
menggunakan QRIS memiliki tujuan digital, membuka akses ke pembiayaan
mulia. Tujuan tersebut antara lain adalah formal.
RIS (Quick Response Code pertama, meningkatkan efisiensi transaksi Di tengah beragam manfaat yang
Indonesian Standard) pembayaran digital, kedua mendorong diberikan oleh keberadaan QRIS, dua
tengah menjadi sorotan. inklusi keuangan, khususnya bagi UMKM tantangan pengembangan platform ini
QPemerintahan Donald Trump dan memperkuat kedaulatan sistem menghadang secara bertubi-tubi. Pertama
menyebutkan aplikasi pembayaran yang pembayaran nasional agar tidak terlalu tantangan dari dalam terkait dengan
sudah beredar luas ini sebagai salah bergantung pada infrastruktur asing. inklusi keuangan dan kedua, tekanan AS
satu isu di tengah negosiasi dagang Kehadiran QRIS terbukti menjadi yang menganggap QRIS menghalangi
dengan Indonesia. Amerika Serikat katalis inklusi keuangan di Indonesia. perdagangan internasional. Gambar 1.
menilai QRIS dan kebijakan Gerbang Dengan biaya integrasi yang sangat
Pembayaran Nasional (GPN) sebagai rendah bahkan gratis untuk pendaftaran Inklusi Keuangan
hambatan perdagangan bagi perusahaan dan pencetakan QR, UMKM dari pedagang Meski pertumbuhan QRIS pesat,
keuangan asing, terutama dari AS. Bagi kaki lima hingga warung tradisional kini tantangan tetap ada. Edukasi digital,
Indonesia, GPN ini tidak hanya sebagai dapat menerima pembayaran digital literasi keuangan, dan akses perangkat
alat pembayaran digital dan mendorong tanpa harus membeli mesin EDC atau masih menjadi hambatan di daerah
inklusi keuangan saja tapi juga simbol membayar biaya bulanan. terpencil. Selain itu, adopsi QRIS di
kedaulatan pembayaran digital. Pengguna QRIS terus meningkat. kalangan pelaku usaha mikro juga harus
QRIS (dibaca KERIS) adalah standar Gambar 1 menginformasikan volume diiringi dengan penguatan ekosistem
nasional kode QR untuk pembayaran penggunaan QRIS yang meningkat 50 pendukung seperti akses keuangan dan
digital yang dikembangkan oleh Bank kali lipat lebih dalam lima tahun terakhir perlindungan konsumen.
Indonesia (BI) bersama Asosiasi Sistem sepanjang 2020 hingga 2024. Pada tahun Edukasi digital menjadi ujung
Pembayaran Indonesia (ASPI). Kode 2020 volume penggunaan QRIS hanya tombak dalam mendorong penggunaan
QRIS diluncurkan pada 17 Agustus 2019 tercatat 124 juta dan 6,24 miliar pada QRIS di masyarakat, terutama mereka
bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI 2024. Sedangkan transaksinya meningkat yang masih bergerak di sektor informal.
ke-74. Sistem pembayaran melalui QRIS 80 kali lipat dari Rp8,21 triliun pada tahun Namun, upaya ini kerap terbentur pada
www.stabilitas.id Edisi 215 / 2025 / Th.XX 41

