Page 42 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 42

RISET




          rendahnya pemahaman masyarakat       Jika kita menelusuri data       perlu perhatian khusus agar tak tertinggal
          tentang manfaat dan cara kerja    perkembangan agen lembaga keuangan   dalam arus transformasi ekonomi digital.
          pembayaran digital. Program edukasi   digital per 1000 km² dari tahun 2016   Data ini menjadi pengingat bahwa inklusi
          yang hanya mengandalkan media sosial   hingga 2024 (Tabel 1) pertumbuhan agen   keuangan digital harus terus didorong
          atau materi daring sering kali tidak   lembaga keuangan digital per 1000 km²   secara adaptif, agar manfaatnya benar-
          efektif, terutama bagi kelompok usia   di Indonesia menunjukkan peningkatan   benar merata ke seluruh penjuru negeri.
          tua dan masyarakat dengan tingkat   7 kali lipat. Jika di lihat lebih mendalam,   Tabel 1.
          pendidikan rendah. Pendekatan berbasis   maka Jawa masih menjadi motor utama,   Akses terhadap perangkat digital,
          komunitas, pelatihan tatap muka, serta   melonjak dari 581 menjadi 4.483 agen-  terutama smartphone, masih menjadi
          pendampingan langsung terbukti lebih   atau naik 7,72 kali lipat-menegaskan   kendala utama bagi masyarakat
          berhasil dalam membangun kepercayaan   posisinya sebagai episentrum ekonomi   berpenghasilan rendah. Harga smartphone
          dan pemahaman masyarakat terhadap   digital nasional.                yang relatif mahal dan keterbatasan daya
          teknologi pembayaran digital seperti QRIS.   Namun, wilayah lain pun tak   beli membuat sebagian masyarakat hanya
            Rendahnya literasi keuangan     kalah progresif. Kalimantan mencatat   mengandalkan ponsel sederhana yang
          membuat masyarakat rentan terhadap   kenaikan tertinggi, tumbuh 8,02 kali lipat   tidak mendukung aplikasi pembayaran
          penipuan digital dan salah paham   dari 15 menjadi 122 agen. Sumatera,   digital. Kemudian, pelaku UMKM yang
          terhadap fitur keamanan QRIS. Oleh   Sulawesi, dan Bali & Nusa Tenggara   sudah berusia lanjut pun kerap merasa
          karena itu, edukasi literasi keuangan   juga menunjukkan tren positif, dengan   gagap teknologi, sehingga butuh
          harus berjalan beriringan dengan                                         pendampingan intensif agar mereka
          sosialisasi QRIS, agar masyarakat   Tabel 1. Perkembangan Jumlah Agen    bisa mengoperasikan aplikasi QRIS
          tidak hanya bisa menggunakan,   Layanan Keuangan Digital Per 1000 km  2  secara mandiri.
          tetapi juga memahami risiko dan    Wilayah       2016   2024  Kenaikan
          peluang dari digitalisasi keuangan.                                       Tekanan Paman Sam
            Keterbatasan infrastruktur   Sumatera            253   519       2.05     Amerika Serikat melalui USTR
          menjadi tantangan paling nyata   Jawa            2,757   395       0.14  memprotes kebijakan QRIS dan
          di daerah 3T (terdepan, terluar,   Bali & Nusa Tenggara  407  4,483  11.02  GPN karena dianggap membatasi
          tertinggal). Banyak desa yang masih   Kalimantan   71    613       8.65  akses perusahaan pembayaran
          kesulitan mengakses jaringan                                             asing dalam memproses transaksi
          internet stabil, bahkan listrik pun   Sulawesi     285   122       0.43  domestik Indonesia. USTR juga
          belum sepenuhnya tersedia 24 jam.   Maluku & Papua  29   458      16.02  menyoroti batas kepemilikan asing
          Tanpa internet yang memadai, QRIS   Indonesia      70    519       7.43  di perusahaan switching hanya 20
          hanya menjadi simbol kemajuan                                            persen serta kewajiban kerja sama
          yang tidak bisa dinikmati secara   Sumber : Statistik Sistem Keuangan Indonesia, Maret 2025  dengan penyedia lokal.
          merata. Pemerintah memang telah                                             Selain itu terdapat keluhan-
          mendorong pembangunan infrastruktur   kenaikan masing-masing di atas 6   keluhan lain yang datang dari AS. Berikut
          digital, namun percepatannya sering   kali lipat. Bahkan, Maluku & Papua   beberapa poin yang dirangkum dari
          kali tidak sejalan dengan kebutuhan   yang selama ini tertinggal, berhasil   beragam sumber. Pertama, kurangnya
          masyarakat di lapangan. Akibatnya,   meningkatkan jumlah agen hampir enam   pelibatan pemangku kepentingan
          adopsi QRIS di daerah terpencil berjalan   kali lipat, dari 9 menjadi 53 agen per 1000   internasional dalam perumusan kebijakan
          lambat, dan gap digital antara kota dan   km².                       QRIS. Kemudian, kekhawatiran bahwa
          desa semakin lebar.                  Meski rata-rata nasional mencapai   sistem pembayaran domestik mengurangi
            Meskipun demikian, perkembangan   pertumbuhan 7,43 kali lipat, data ini   pangsa pasar dan pendapatan perusahaan
          jumlah agen layanan keuangan digital   juga menyoroti tantangan pemerataan   AS di Indonesia. QRIS menawarkan
          (LKD) memperlihatkan arah pemerataan.   akses keuangan digital di Indonesia.   biaya transaksi yang jauh lebih rendah
          Agen LKD adalah agen yang menjalankan   Lonjakan pesat di luar Jawa menandakan   dibandingkan sistem kartu internasional.
          kegiatan layanan jasa sistem pembayaran   keberhasilan strategi ekspansi dan   Jika merchant menggunakan kartu kredit/
          dan keuangan yang dilakukan melalui   inklusi keuangan digital, namun gap   debit dari negara lain, biaya transaksi
          kerja sama dengan pihak ketiga serta   antarwilayah masih terasa. Wilayah   berkisar 1,5–3,5 persen (kredit) dan 0,5–
          menggunakan sarana dan perangkat   dengan pertumbuhan tertinggi seperti   1,5 persen (debit), belum termasuk biaya
          teknologi berbasis mobile maupun   Kalimantan dan Jawa memperlihatkan   sewa EDC dan biaya lain-lain. Dengan
          berbasis web dalam rangka keuangan   akselerasi digital yang impresif, sementara   QRIS, biaya bisa ditekan hingga 0,3–0,7
          inklusif.                         daerah seperti Maluku & Papua masih   persen atau bahkan gratis untuk mikro,


         42   Edisi 215 / 2025 / Th.XX    www.stabilitas.id
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47