Page 77 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 77
ampai saat ini, kebijakan
tarif impor yang diterapkan
Presiden Donald Trump pada
Sawal April 2025 masih menjadi
pembahasan di seluruh dunia. Bahkan
pertarungan ekonomi AS dan China
-sebagai imbas lanjutan dari perang
dagang ini- telah memberikan guncang
keras bagi kinerja perdagangan global.
Situasi ekonomi dunia yang tidak JADI, INI ADALAH
menentu tersebut memaksa Dana KOMBINASI DARI
Moneter Internasional atau International
Monetary Fund (IMF) merevisi DASAR YANG LEBIH
pertumbuhan ekonomi Indonesia ke RENDAH DAN RISIKO
level yang lebih suram. Lembaga itu PENURUNAN YANG
memangkas proyeksi pertumbuhan
ekonomi RI menjadi 4,7 persen pada LEBIH BESAR.
2025 dan 2026. Perkiraan itu jauh lebih IZINKAN SAYA
rendah dibandingkan dengan prediksi
Januari 2025, yang masih di angka 5,1 MENYOROTI TIGA
persen. KERENTANAN
Tak hanya itu, IMF menyebutkan,
penilaian dasar untuk stabilitas YANG MENDORONG Tobias Adrian, Financial
keuangan global menunjukkan risiko PENILAIAN KAMI. Counsellor and Director,
telah meningkat. Setidaknya ada dua Monetary and Capital Markets
faktor utama yang menyebabkan kondisi ASET BERISIKO, Department IMF
tersebut terjadi. Financial Counsellor TRANSFORMASI
and Director, Monetary and Capital
Markets Department IMF, Tobias Adrian LEVERAGE SISTEM
mengungkapkan dua faktor utama yang KEUANGAN, TINGKAT
dimaksud pertama tingkat ketidakpastian
kebijakan secara keseluruhan telah UTANG GLOBAL.
meningkat. Faktor kedua adalah
perkiraan aktivitas ekonomi ke depannya
sedikit lebih rendah.
“Jadi, ini adalah kombinasi dari dasar
yang lebih rendah dan risiko penurunan
yang lebih besar. Izinkan saya menyoroti transformasi leverage dan jatuh tempo dekade terakhir, dan khususnya sejak
tiga kerentanan yang mendorong dalam sistem keuangan, khususnya pandemi pada 2020, tingkat utang
penilaian kami,” kata Adrian, dikutip dari di sektor nonbank, di mana IMF sovereign telah meningkat di seluruh
“Global Financial Stability Report Press mencermati dengan saksama bagaimana dunia. Latar belakang utang yang
Briefing IMF”, April 2025. leverage berevolusi. Karena volatilitas lebih tinggi dapat berinteraksi dengan
Pertama adalah tingkat nilai aset pasar meningkat, IMF sudah melihat stabilitas keuangan dan hal itu khususnya
berisiko. IMF telah melihat beberapa beberapa derajat deleveraging, tetapi berlaku untuk pasar berkembang dan
penyesuaian dalam nilai aset berisiko. fungsi pasar sejauh ini baik. “Dengan ekonomi yang belum berkembang.
Penting untuk melihatnya dalam konteks volatilitas yang lebih tinggi, kami Senada dengan IMF, Bank Dunia
yang lebih luas dari asal usul IMF. Dan, memperkirakan harga aset akan turun, juga memangkas pertumbuhan ekonomi
dalam beberapa tahun terakhir, IMF tetapi fungsi penyesuaian harga aset Indonesia. Dalam proyeksi terbarunya,
melihat cukup banyak apresiasi terutama tersebut sangat teratur hingga saat ini,” bank memprediksi perekonomian
di pasar ekuitas dan di beberapa sektor, ucap Adrian. Indonesia bakal tumbuh sebesar 4,7
seperti teknologi. Kerentanan ketiga adalah tingkat persen di tahun ini. Proyeksi itu dirilis
Kerentanan kedua adalah tentang utang global secara keseluruhan. Dalam dalam laporan Regional Economic Update
www.stabilitas.id Edisi 215 / 2025 / Th.XX 77

