Page 78 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 78
Bank Indonesia (BI) memperkirakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
2025 akan sedikit terganggu dan akan
berada di bawah titik tengah kisaran
target 4,7-5,5 persen.
Pada Rapat Dewan Gubernur April,
Bank Sentral masih mempertahankan
suku bunga acuan di level 5,75 persen.
Namun pada rapat Mei, tampaknya
otoritas moneter tidak mau ambil
risiko lebih besar dengan memutuskan
menurunkan BI Rate 25 basis poin
menjadi 5,50 persen. Setelah bertahan
pada Juni, BI Rate kembali diturunkan
menjadi 5,25 persen pada Juli.
“Bank Indonesia akan terus
mengarahkan kebijakan moneter untuk
menjaga inflasi dalam sasarannya dan
stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai
fundamental, dengan tetap mencermati
ruang untuk turut mendorong
pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika
yang terjadi pada perekonomian global
dan domestik,” kata Gubernur BI Perry
Warjiyo dalam pernyataan resmi.
Meski demikian, Perry menegaskan,
pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga
triwulan pertama 2025 masih terjaga
di tengah peningkatan ketidakpastian
global. Konsumsi rumah tangga tumbuh
positif didukung keyakinan pelaku
ekonomi dan kondisi penghasilan
yang secara umum masih stabil.
2025. Serupa dengan IMF, perkiraan Belanja pemerintah terkait pemberian
pertumbuhan tersebut lebih rendah Tunjangan Hari Raya (THR), belanja
BI memperkirakan dibandingkan dengan proyeksi pada sosial, dan berbagai insentif lainnya,
pertumbuhan ekonomi awal tahun ini yaitu sebesar 5,1 persen. serta kenaikan permintaan musiman
Indonesia pada 2025 Jika ditelisik, ramalan itu didasarkan selama perayaan Idulfitri 1446 H juga
akan sedikit terganggu oleh situasi dan kondisi global yang tidak mendukung konsumsi rumah tangga.
dan akan berada di menentu sehingga menghambat investasi Investasi, khususnya nonbangunan,
bawah titik tengah dan konsumsi di wilayah Asia Timur tetap menopang pertumbuhan
kisaran target dan Pasifik. Kemudian, pembatasan ekonomi sebagaimana tercermin dari
4,7-5,5 persen perdagangan turut memengaruhi meningkatnya impor barang modal,
pertumbuhan ekonomi Indonesia dan terutama alat-alat berat.
negara-negara Asia Timur. “Ekspor nonmigas pada triwulan
pertama 2025 meningkat terutama
Kondisi Indonesia ditopang komoditas manufaktur,
Perekonomian dunia yang tidak seperti mesin serta besi dan baja, ke
menentu dan diperparah dengan negara-negara ASEAN. Secara spasial,
keputusan Trump yang ugal-ugalan pertumbuhan ekonomi berbagai wilayah
melalui tarifnya pada akhirnya ikut terindikasi tetap baik, terutama wilayah
direspons oleh bank sentral Indonesia. Kalimantan dan Jawa,” jelas Perry.
78 Edisi 215 / 2025 / Th.XX www.stabilitas.id

