Page 17 - Stabilitas Edisi 202 Tahun 2024
P. 17
moneter dengan baik. Dia enggan perang Rusia dan Ukraina. Situasi itu
memprediksi langkah Federal Reserve direspons oleh negaranegara tersebut
(The Fed) di masa depan. “Ada banyak dengan kebijakan moneter yang ketat dan
pesimisme mengenai ekonomi yang memicu gejolak cukup besar di sepanjang
terbukti tidak beralasan,” katanya. tahun.
“Setahun yang lalu, sebagian besar “Karena waktu inflasi melonjak tinggi
peramal percaya bahwa kita akan jatuh bahkan capai 9 persen, banyak negara-
ke dalam resesi. Jelas, hal itu tidak negara memprediksi terhadap respon
terjadi,” pungkasnya bank sentral AS yang sangat drastis,
Menurut beberapa analisis lembaga yakni akan terjadi hard landing artinya
lembaga riset ekonomi di AS, ekonomi ekonomi akan melemah signifikan dalam
di negara itu di ambang penorehan waktu cepat,” papar Sri Mulyani.
sejarah ekonomi AS sejak 1945. Sejak Sekitar pertengahan 2023, situasi
pembangunan ekonomi AS pasca ternyata berubah. Terutama AS, dengan
Perang Dunia II, inflasi tahunan, yang ekonomi yang kembali tumbuh lebih
diukur dengan indeks harga konsumen, tinggi dari yang diperkirakan. “Ternyata
belum pernah turun dari di atas 5 dari berbagai data sepanjang 2023
persen menjadi di bawah 3 persen ternyata AS terutama yang sangat
tanpa melalui kondisi resesi pada saat outstanding dari sisi negaranya ekonomi
penurunan tersebut atau dalam 18 bulan masih bisa tumbuh baik kemudian dunia
berikutnya. relatif masih bisa tumbuh jauh dari
Namun para peramal profesional proyeksi awal dan negara berkembang
yang disurvei oleh Federal Reserve Bank mulai pemulihan ekonominya,” kata Sri Sri Mulyani Indrawati
of Philadelphia mengatakan bahwa Mulyani.
pada akhir tahun 2024, inflasi tahunan Pernyataan itu digaungkan juga Karena waktu inflasi
akan mencapai 2,5 persen, sedangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Ketua
PDB riil akan tumbuh sebesar 1,7 persen Dewan Komisioner OJK, Mahendra melonjak tinggi
sepanjang tahun ini—kirakira sejalan Siregar mengatakan, meski pertumbuhan bahkan capai 9
dengan tren jangka panjangnya. ekonomi global masih menunjukkan
moderasi, namun inflasi sudah mulai persen, banyak
Ikut Kaget bisa dikendalikan. “Ini memberikan negara-negara
Sementara itu, kecenderungan ruang bagi bank sentral untuk lebih
perubahan kebijakan yang disandarkan akomodatif,” tegas Mahendra dalam memprediksi
atas perubahan situasi makroekonomi Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, terhadap respon
yang terjadi di AS, juga mengagetkan Januari.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Karena itulah, lanjut dia, The Fed bank sentral AS
Indrawati. Dia awalnya sepakat dengan memberikan isyarat untuk menurunkan yang sangat drastis,
proyeksi banyak pihak bahwa ekonomi suku bunga sebesar total 75 basis poin
AS dan juga Eropa akan mengalami hard pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan yakni akan terjadi
landing pada 2023. penilaian pasar bahwa ekonomi AS masih hard landing artinya
Akan tetapi setelah waktu berlalu dan cukup resilien dan diperkirakan tidak
tahun 2023 terlewati, ramalan banyak akan mengalami resesi. ekonomi akan
pihak tersebut salah, ekonomi negara Namun, dia menegaskan bahwa melemah signifikan
maju tersebut ternyata masih cukup pasar juga mencermati perkembangan dalam waktu cepat.
baik. “Perekonomian AS Eropa sekarang geopolitik ke depannya, seperti ekskalasi
ada tandatanda soft landing ini kata di Laut Merah, imbas konflik Palestina
kata yang ditunggu-tunggu,” ungkapnya dan Israel dan penyelenggaraan Pemilu
Januari. di banyak negara yang diperkirakan
Sejak awal, outlook ekonomi 2023 mencakup 50 persen populasi dunia.
diperkirakan masih akan lesu karena Seperti diketahui, AS, Uni Eropa, India,
sederet negara maju itu alami lonjakan Taiwan dan Indonesia akan mengadakan
inflasi pasca persoalan rantai pasok dan pesta politik tahun ini.*
www.stabilitas.id Edisi 202 / 2024 / Th.XVIII 17