Page 21 - Stabilitas Edisi 193 Tahun 2023
P. 21
erkembangan teknologi turbulensi dan ketidakpastian, sejumlah
digital telah mengubah akuisisi penting Insurtech terus terjadi,
praktik layanan keuangan di dan diperkirakan berlanjut pada tahun
PIndonesia, tak terkecuali di ini.
industry asuransi. Beruntungnya, sektor Adapun lima akuisisi Insurtech
ini bisa mengambil pelajaran dari apa penting sepanjang 2022 yakni platform
yang terjadi pada perbankan ketika awal- asuransi hewan peliharaan JAB Pinnacle
awal bertarung dengan layanan keuangan Pet Group (PPG) Eropa mengumumkan
berbasis teknologi. rencananya untuk mengakuisisi
Oleh karena itu, banyak pelaku penyedia asuransi hewan peliharaan
asuransi yang pada akhirnya cenderung Jerman AGILA Tierversicherung.
memilih untuk berkolaborasi dengan Kemudian Liberty Mutual Insurance
perusahaan penyedia aplikasi ketimbang mengakuisisi AmGeneral. American
harus melewati pertarungan terlebih Financial Group (AFG) mengakuisisi
dahulu. Pilihan tersebut sejatinya sangat Verikai, Insurtech yang memanfaatkan
bijaksana karena penyedia jasa proteksi data alternatif dan pembelajaran mesin
tidak harus berdarah-darah dulu karena untuk mengubah cara industri asuransi
melawan apa yang disebut insurance memandang risiko. Ada juga Majesco,
technology (Insurtech) penyedia solusi perangkat lunak asuransi
Dalam konteks global, industri cloud, mengakuisisi Insurtech Global
Insurtech sudah memasuki masa IQX berbasis SaaS. Serta Munich Re
maturity, yang mana tantangan untuk mengakuisisi Insurtech apinity, sebuah Wiroyo Karsono
masuk ke dalam industri semakin start-up yang menyediakan solusi
tinggi terutama pada negara-negara Application Programming Interface (API)
maju. Kondisi tersebut yang kemudian berupa Software as a Service (SaaS) untuk Sekarang mereka
mendorong pendanaan atau investasi industri asuransi.
Insurtech perlahan-lahan mulai Di Indonesia, perusahaan Insurtech (Insurtech) lebih
menyasar pasar asuransi di emerging yang beroperasi masih sedikit karena jauh lagi, mereka
markets termasuk Indonesia. inovasi dan regulasinya terbilang masih
Di mata pelaku industri asuransi baru. Melalui Peraturan OJK Nomor 13/ ada platform di
konvensional, kehadiran Insurtech POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan mana platform
memang menarik dan menantang. Digital, Insurtech diatur dan diawasi
Apalagi penjualan produk asuransi oleh OJK. Meski begitu, perkembangan itu digunakan
melalui platform digital atau Insurtech Insurtech di Indonesia masih belum agen asuransi
semakin bergerak ke arah positif. Sebab, terlalu tinggi bila dibandingkan dengan
platform digital kini semakin digunakan perkembangan industri Fintech, jiwa dan umum,
dalam membeli premi untuk agen terutama platform pinjaman online atau agen asuransi
asuransi jiwa dan umum. “Sekarang investasi.
mereka (Insurtech) lebih jauh lagi, Sejauh ini start-up Insurtech umum tetap di
mereka ada platform di mana platform di Indonesia antara lain PasarPolis perusahaannya
itu digunakan agen asuransi jiwa dan (2015), RajaPremi (2012), Qoala tapi menggunakan
umum, agen asuransi umum tetap di (2018), Wowpremi (2002), Futuready
perusahaannya tapi menggunakan (2015), Igloo (2018), Lifepal (2018), platform tersebut
platform tersebut karena memang 9lives (2018), Fuse (2017), Cekpremi karena memang
menarik,” ujar Wiroyo Karsono, Ketua (2015), Premiro (2015), dan Asuransi88
Bidang Marketing dan Komunikasi (2015). Sejumlah Insurtech tersebut menarik.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia memainkan peran sebagai peran
(AAUI), dalam sebuah kegitan gathering aggregator, broker asuransi, hingga
media, belum lama ini. full stack Insurtech. Istilah terakhir
Selain itu, tren Insurtech yang mengacu pada perusahaan yang memiliki
mengakusisi perusahaan asuransi saat izin penyelenggaran asuransi dan
ini semakin banyak. Meski di tengah telah memiliki platform digital untuk
www.stabilitas.id Edisi 193 / 2023 / Th.XVIII 21

