Page 22 - Stabilitas Edisi 193 Tahun 2023
P. 22
memberikan promosi produk, penjualan, Prawiro mengamini bahwa seiring
analisis risiko, dan pelayanan transaksi dengan terakselerasinya pemanfaatan
pembayaran langsung premi maupun digital di tengah pandemi, kerja sama
klaim. dengan penyelenggara platform
Kendati demikian, menurut Wiroyo, digital, termasuk fintech juga semakin
kehadiran Insurtech sangat membantu meningkat. Perseroan pun telah menjalin
perusahaan asuransi, karena akan kerja sama dengan beberapa platform
mampu menjangkau lebih banyak digital, baik fintech maupun marketplace.
nasabah. “Jika dibandingkan, perusahaan Senada, PT Asuransi Jasa Indonesia
asuransi berumur 5 tahun dengan atau Asuransi Jasindo juga bakal
Insurtech 5 tahun, valuasinya kalah jauh mengencangkan strategi digitalisasinya.
karena modal teknologi dan mereka Saat ini, Jasindo terus melakukan
bisa memanfaatkan data nasabah lebih pengembangan bisnis digital, baik dalam
canggih lagi,” jelasnya. bentuk aplikasi maupun melakukan
kerja sama dengan badan-badan usaha
Kolaborasi yang berbasis digital. Aplikasi yang
Mencermati hal itu, meski banyak dikembangkan Asuransi Jasindo,
asuransi telah mengadopsi digitalisasi antara lain aplikasi TKA (Tenaga Kerja
dalam proses bisnis, namun demi Asing) Online, aplikasi SIAP (Sistem
akselerasi yang lebih kencang, beberapa Informasi Asuransi Pertanian), aplikasi
perusahaan mulai mengincar investor Protan (Proteksi Pertanian), aplikasi
yang memiliki keahlian di bidang AKP (Awak Kapal Perikanan), aplikasi
Edy Tuhirman informasi teknologi (IT). Termasuk Virtual Claim, dan aplikasi Easy. Jasindo
investor berbasis Fintech, untuk menjadi juga menggandeng pihak ketiga seperti
generali Indonesia bagian dari pemegang saham perusahaan. Blibli, Lifepal, Igloo, dan Fuse untuk
memasarkan produk asuransi.
Wakil Ketua Asosiasi Asuransi
juga telah Umum Indonesia (AAUI) Bidang Memiliki strategi berbeda, PT
menyiapkan strategi Information and Applied Technology Asuransi Bintang Tbk. memilih
Dody Dalimunthe menjelaskan,
mengembangkan inovasi produk asuransi
dari sisi produk upaya sejumlah perusahaan asuransi yang memanfaatkan infrastruktur
sesuai dengan yang mengajak investor-investor digital berupa smart contract custodian
perkembangan berlatarbelakang IT tersebut yang disediakan oleh AAUI. Presiden
Direktur Asuransi Bintang sekaligus
bertujuan untuk kolaborasi dan
kebutuhan proteksi sinergi pengembangan bisnis. Selain Ketua Umum AAUI Hastanto Sri Margi
di setiap segmen, menggandeng investor IT, perusahaan- Widodo mengatakan, smart contract
custodian ini berupa kontrak elektronik
perusahaan asuransi umum juga
baik konvensional sudah banyak melakukan inovasi yang memungkinkan mekanisme
maupun syariah. pengembangan produk-produk asuransi klaim atau pembayarannya, valuasi,
kalkulasinya, serta keputusan klaimnya
melalui kerja sama dengan beberapa
Hal yang terpenting penyedia layanan berbasis teknologi. dilakukan secara otomatis. Kehadiran
Dody menilai kerja sama tersebut
bagi kami adalah tentunya akan lebih efektif dan efisien platform tersebut memungkinkan
perusahaan asuransi mendayagunakan
sebanyak mungkin dibandingkan perusahaan asuransi harus data kelembapan tanah dari satelit NOAA
masyarakat memiliki mengembangkan sendiri. “Layanan dan Copernicus untuk mengembangkan
inovasi produk, seperti asuransi tanaman
perusahaan asuransi mulai berkembang
akses asuransi. dan meningkat di masa pandemi berbasis indeks.
dengan fitur-fitur teknologi, sehingga Kendati juga mengadopsi digitalisasi
menunjukkan kesan modern bagi dalam proses bisnis, PT Asuransi BRI
tertanggung maupun masyarakat umum,” Life atau BRI Life memilih untuk
kata Dody. memastikan kualitas dan kecukupan aset
Wakil Presiden Direktur PT Asuransi guna memenuhi kewajiban di masa yang
Cakrawala Proteksi Indonesia Nicolaus akan datang, mengingat kondisi pasar
22 Edisi 193 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id

