Page 53 - Stabilitas Edisi 190 Tahun 2022
P. 53

terutama di masa pandemi covid-19,
          merupakan tanda bahwa masyarakat
          Indonesia semakin sadar pentingnya
          berinvestasi dan menjadikan
          pasar modal sebagai alternatif
          untuk berinvestasi,” ucap Direktur
          Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo
          mengatakan.
            Pada akhir semester I-2022,
          investor saham didominasi oleh
          investor berusia di bawah 40 tahun,
          yaitu gen z dan milenial sebesar
          81,64 persen dengan nilai aset yang
          mencapai Rp144,07 triliun. Jika
          diperas lagi, terlihat bahwa sebanyak
          60,45 persen investor berprofesi
          sebagai karyawan swasta, pegawai
          negeri, guru dan pelajar, dengan
          nilai aset mencapai Rp358,53 triliun.
          Data demografi memperlihatkan
          bahwa investor saham masih
          terkonsentrasi di Pulau Jawa yaitu           Kami berharap waran terstruktur dapat
          sebesar 69,59 persen, termasuk 13,97         menambah variasi produk investasi
          persen investor yang berdomisili di          yang menarik bagi investor. Kajian kami
          DKI Jakarta dengan nilai aset yang
          mencapai Rp3.772,32 triliun.                 menunjukkan produk waran terstruktur ini
            Selain karena sinergi yang baik            akan memenuhi kebutuhan pasar, sehingga
          antara Self Regulatory Organization          dapat menjadi pilihan bagi para investor
          (SRO) dan para pelaku pasar modal,
          lebih dari 95 persen penambahan              dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia.
          jumlah investor lokal dikarenakan
          adanya kemudahan pembukaan
          rekening secara daring yang sangat           Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI
          membantu masyarakat untuk menjadi
          investor di pasar modal. Ditunjang
          dengan pengembangan infrastruktur   mencari alternatif instrumen investasi   di negara lain. Untuk Amerika Serikat
          seperti AKSES dan EASY, maka      yang memberikan imbal balik lebih   (AS) pertumbuhan investor ritel pada
          semakin memudahkan investor untuk   tinggi dibanding bunga tabungan,”   2021 mencapai 25 persen, investor
          melakukan aktivitas di pasar modal   ujar Bhima.                     ritel di Uni Eropa juga naik 100 persen
          Indonesia.                           Lembaga penelitian yang berpusat   sejak awal 2020 dan posisi investor
            Sementara itu, Direktur CELIOS   di Yogyakarta, itu juga mencatat jumlah   ritel di India naik 45 persen sejak awal
          Bhima Yudhistira mengatakan       investor ritel di pasar modal hingga   pandemi hingga semester pertama
          setidaknya ada tiga penyebab utama   akhir Mei 2022 telah mencapai 8,86   2021..
          kenaikan investor ritel di Indonesia.   juta atau naik sebesar 18,29 persen   Semakin banyak investor ritel,
          Pertama, bertambahnya waktu       dibandingkan periode yanga sama    khususnya domestik di pasar
          luang akibat pembatasan mobilitas.   tahun lalu. Adapun dominasi investor   keuangan akan meningkatkan
          Kedua, berkurangnya pengeluaran   ritel terhadap aktivitas perdagangan   kedalaman pasar keuangan, sehingga
          rekreasional, sehingga mendorong   harian di Bursa Efek Indonesia (BEI)   dapat meningkatkan ketahanan
          perilaku menabung dan berinvestasi.  tahun 2021 mencapai 56,2 persen atau   ekonomi Indonesia dari berbagai
            “Lalu, ketiga adalah tingkat suku   naik 48,4 persen (yoy).        tekanan baik internal maupun
          bunga yang rendah selama 2019-2021   Bhima juga membandingkan        eksternal atau arus modal asing
          yang mendorong masyarakat untuk   pertumbuhan investor ritel yang ada   keluar.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 190 / 2022 / Th.XVIII  53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58