Page 55 - Stabilitas Edisi 190 Tahun 2022
P. 55

Namun harus diakui bahwa kecakapan   Nah, sifat altruistik itu kini menjadi barang mewah
          dan keberanian dalam berkomunikasi   yang generasi sekarang jarang yang memilikinya.
          masih menjadi salah satu kelemahan
          utama kita dalam konteks persaingan   Karakter lain yang juga dituntut dimiliki oleh generasi
          global.                             adalah memiliki dan mampu menciptakan rasa
            Tentu tidak semuanya, tapi        keterikatan.
          masih banyak dari kita yang urung
          berpendapat ketika dihadapkan     tengah beragam keterbatasan, mereka   jasa-jasanya mementingkan bangsa dan
          dengan pertemuan atau agenda yang   bisa muncul menjadi pribadi-pribadi   negara dengan segala pengorbanannya.
          melibatkan atau menghadirkan orang   hebat. Sebut saja, H. Agus Salim yang   Nah, sifat altruistik itu kini menjadi
          asing. Wejangan ‘’diam itu emas’’ tidak   dikenal dengan sebutan “The Grand Old   barang mewah yang generasi sekarang
          cocok diaplikasikan dalam konteks   Man”.                            jarang yang memilikinya.
          persaingan global. Jika rasa sungkan dan   Atau sebut saja Bung Karno yang   Karakter lain yang juga dituntut
          malas berpendapat ini dibiarkan, tidak   saat berusia 44 tahun dan Bung Hatta   dimiliki oleh generasi adalah memiliki
          salah juga kalau suatu saat bangsa kita   berusia 43 tahun sudah dilantik sebagai   dan mampu menciptakan rasa
          dipandang memiliki inferiority complex   Presiden dan Wakil Presiden pertama   keterikatan. Perjuangan para tokoh
          oleh bangsa lain.                 Republik Indonesia. Sutan Sjahrir (36   bangsa berhasil karena mereka mampu
            Kita perlu belajar dari orang India,   tahun). Hampir semua nama-nama itu   menciptakan rasa keterikatan yang
          yang confidence level-nya tinggi, aktif   adalah pribadi-pribadi yang memiliki   sangat kuat dengan masyarakat meski
          dalam diskusi. Padahal bisa jadi value   kepercayaan diri tinggi ketika harus   memiliki beragam perbedaan.
          dari yang disampaikan tidak lebih baik   berhadapan dengan orang asing.  Karakter lain yang tak kalah penting
          dari gagasan kita. Kita harus lebih fokus   Namun di atas semua itu mereka   adalah menyingkirkan rasa pamrih.
          upskilling dan membiasakan diri berlatih,   adalah pemuda-pemuda dan pemimpin-  Memang hal itu seperti kebalikan dengan
          bisa dari hal sederhana seperti berbicara   pemimpin bangsa yang kita kenang   kondisi sekarang. Yang terakhir dan
          sendiri di depan cermin, di lingkungan   sebagai pahlawan. Jika kita lihat kembali   paling penting sebagai bekal seorang
          keluarga, sekolah, pekerjaan.     dan ambil pelajaran dari para pemimpin   pemimpin sejati ialah penyelarasan
            Mungkin kita harus belajar dari   bangsa terdahulu, gelar pahlawan   antara visioner dan role model. “Acta, non
          pemimpin kita saat belum merdeka. Di   disematkan kepada mereka karena   verba.”*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 190 / 2022 / Th.XVIII  55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60