Page 58 - Stabilitas Edisi 190 Tahun 2022
P. 58
data nasabah dengan mencegah,
mendeteksi, dan memonitor serangan
siber. Pada konteks ini, keberadaan
Artificial Intelligence (AI) menjadi faktor
yang sangat penting guna memahami
pola fraud dan threat yang terjadi
sehingga BRI dapat bertindak preventif
dan merespons cepat dan tepat untuk
menghadapi risiko kebocoran data
pribadi.
Bank Lain
Tak hanya BRI. Sekretaris
Perusahaan Bank Mandiri Rudi As
Aturridha mengaku Bank Mandiri
mengimplementasikan pengamanan
yang berlapis untuk menjaga dan
meningkatkan keamanan data pribadi
nasabah. Bahkan, ia mengklaim,
perseroan setiap tahunnya selalu
mengalokasikan anggaran investasi
untuk meningkatkan keamanan sistem
termasuk aplikasi perseroan.
Bank BJB juga bergerak
mengantisipasi meningkatnya ancaman
pembobolan dengan meningkatkan
literasi keamanan digital masyarakat
sekaligus melengkapi aspek keamanan
bagi perseroan. “Pengembangan fitur
dan produk berbasis teknologi yang
kian canggih dari waktu ke waktu harus
Perbankan Tak berhenti di situ, BRI juga diperkuat pada aspek keamanan digital
didorong mengedukasi para pekerja dan dan data pribadi nasabah agar tidak jatuh
untuk semakin masyarakat terkait pengamanan data kepada pihak yang tidak bertanggung
memperkuat nasabah, serta cara melakukan transaksi jawab,” kata Direktur Utama BJB Yuddy
pengamanan yang aman. Edukasi tersebut dilakukan Renaldi.
Namun sayangnya, pemahaman
informasi dalam melalui berbagai wadah, antara lain masyarakat sekarang ini terkait
melalui media sosial dan media cetak.
penyelenggaraan Sedangkan dari segi proses, BRI pentingnya melindungi data pribadi
Teknologi Informasi memiliki tata kelola pengamanan masih minim. Kondisi itu pada akhirnya
secara menyeluruh informasi yang mengacu kepada NIST membuat masyarakat sangat rentan
dan terstandar. cyber security framework, standar mendapat berbagai serangan dan
internasional, Payment Card Industry kejahatan digital. Parahnya, jika data
Data Security Standard (PCI DSS), pribadi masyarakat rentan terutama jika
dan kebijakan regulator POJK No.38/ mengalami kebocoran data terutama di
POJK.03/2016 tentang Penerapan sektor perbankan maka bisa mendorong
Manajemen Risiko dalam Penggunaan terjadinya kejahatan siber yang
Teknologi Informasi oleh Bank Umum. lebih mengerikan seperti penipuan,
Dari sisi teknologi, BRI melakukan penggelapan dana, hingga pinjaman
pengembangan teknologi keamanan daring ilegal.
informasi sesuai kerangka NIST yang Yuddy menekankan bagi bank,
bertujuan meredam risiko kebocoran data nasabah memperoleh prioritas
58 Edisi 190 / 2022 / Th.XVIII www.stabilitas.id

