Page 57 - Stabilitas Edisi 197 Tahun 2023
P. 57
emulihan ekonomi telah
memberi keyakinan besar pada
pelaku industri keuangan untuk
Pberani mengambil kesempatan
dalam memperbaiki kinerjanya. Salah
satunya terjadi di pasar modal ketika
bank syariah terbesar di Tanah Air
meluncurkan surat berharga beragun aset
properti pertama di Indonesia.
Adalah Bank Syariah Indonesia yang
menerbitkan Efek Beragun Aset Syariah
berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP).
Efek hasil sekuritisasi aset syariah yang
pertama kali hadir di Indonesia ini diberi
nama EBAS-SP SMF-BRIS01. Dalam
penerbitan surat berharga pertama itu,
BSI berkolaborasi dengan PT Sarana
Multigriya Finansial (Persero) atau
SMF, badan usaha milik negara yang
bergerak di bidang pembiayaan sekunder
perumahan.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi EBAS-SP SMF-BRIS01 ini dapat mendukung
mengatakan penerbitan EBAS-SP SMF-
BRIS01 ini diharapkan dapat mendorong program-program pemerintah dalam
inklusi pasar keuangan dan pasar memenuhi kebutuhan perumahan bagi
modal syariah di Indonesia, sehingga masyarakat, sekaligus memperdalam
menciptakan multiplier effect ke seluruh
sektor. Kehadiran produk anyar ini instrumen investasi di industri keuangan
juga diharapkan bermanfaat untuk syariah Indonesia.
kemaslahatan umat secara menyeluruh,
selain dapat menjadi pilihan instrumen
investasi syariah baru bagi masyarakat Hery Gunardi, Direktur Utama BSI
selain saham, sukuk, dan reksa dana.
“Selaras dengan salah satu misi BSI
untuk memberikan akses solusi keuangan
syariah di Indonesia, kami berharap
EBAS-SP yang diterbitkan ini mendapat Adapun EBAS-SP SMF-BRIS01 BSI Moh Adib menjelaskan
animo yang baik dari investor,” ujar merupakan efek hasil proses transaksi Efek beragun aset sejatinya sudah
Hery, awal Juni 2023. sekuritisasi aset pembiayaan rumah beredar di pasar Indonesia sejak dua
Jika ditelisik lebih jauh, EBAS-SP senilai Rp325 miliar milik BSI yang dasawarsa lalu, namun demikian di
ini dapat memperkuat pembiayaan diterbitkan oleh SMF. Sekuritisasi lini usaha syariah, ini adalah yang
perumahan dengan skema syariah di menjadi salah satu strategi BSI dalam me- pertama kali ditawarkan. Hampir dua
Indonesia, sehingga diharapkan dapat recycle aset yang memiliki pertumbuhan dekade lalu, Otoritas Jasa Keuangan
membantu masyarakat dalam memenuhi cukup tinggi melalui perubahan fungsi telah menerbitkan aturan Nomor 20/
kebutuhan terhadap kepemilikan dari pemberi pembiayaan menjadi POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan
rumah. “EBAS-SP SMF-BRIS01 ini collector. Persyaratan EBAS-SP per 10 November
dapat mendukung program-program “Dengan demikian beberapa benefit 2015.
pemerintah dalam memenuhi kebutuhan bisa diperoleh sebagai tambahan Peraturan tersebut menggantikan
perumahan bagi masyarakat, sekaligus likuiditas, efisiensi CKPN (Cadangan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
memperdalam instrumen investasi di Kerugian Penurunan Nilai), dan Modal dan Lembaga Keuangan Nomor:
industri keuangan syariah Indonesia,” peningkatan fee based income,” kata KEP-181/BL/2009 tentang Penerbitan
kata Hery. Direktur Treasury & International Banking Efek Syariah tanggal 30 Juni 2009. POJK
www.stabilitas.id Edisi 197 / 2023 / Th.XVIII 57

