Page 36 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 36
Budaya Risiko dan
Pelaksanaan Basel Accords
Oleh Merza Gamal, Advisor & Konsultan Transfromasi Corporate Culture
i tengah Tata Kelola
dinamika Tata kelola yang baik merupakan pondasi
sektor dari budaya GRC yang sukses. Dalam perbankan,
Dperbankan tata kelola mencakup kebijakan internal, struktur
yang terus berkembang, kepemimpinan yang jelas, serta prosedur
tantangan yang pengambilan keputusan yang konsisten dengan
dihadapi semakin visi dan misi perusahaan. Dengan implementasi
kompleks. Seiring tata kelola yang transparan dan akuntabel, seluruh
dengan perkembangan keputusan strategis dapat diambil dengan penuh
teknologi dan regulasi, pertanggungjawaban.
kebutuhan untuk Urgensinya menjadi lebih jelas ketika melihat
menjaga stabilitas pengaruhnya terhadap penerapan prinsipprinsip
sistem keuangan semakin mendesak. yang terkandung dalam Basel II dan Basel III.
Salah satu konsep yang semakin mendapatkan Prinsipprinsip itu mengharuskan bank untuk
perhatian adalah Budaya Risiko atau GRC Culture memiliki kerangka tata kelola yang baik dan
(Governance, Risk, Compliance), yang memiliki mengelola risiko dengan hatihati. Tata kelola yang
peran penting dalam menjaga integritas dan transparan tidak hanya memperkuat kepercayaan
keberlanjutan bisnis perbankan. Lebih dari sekadar antara pemimpin dan pemangku kepentingan, tetapi
kepatuhan terhadap regulasi, budaya GRC menjadi juga mengurangi potensi risiko yang dapat merugikan
landasan untuk mencapai tujuan perusahaan reputasi dan keberlanjutan operasional bank.
dengan cara yang beretika, transparan, dan
berkelanjutan. Manajemen Risiko
GRC adalah kerangka kerja yang Perbankan adalah industri yang sangat rentan
mengintegrasikan tiga elemen kunci: Tata terhadap berbagai jenis risiko, mulai dari risiko
Kelola (Governance), Manajemen Risiko (Risk kredit, pasar, likuiditas, hingga operasional. Dalam
Management), dan Kepatuhan (Compliance). budaya GRC, manajemen risiko harus dilaksanakan
Ketiga elemen ini bukan hanya penting bagi secara proaktif, dengan mendorong seluruh jajaran
keberhasilan jangka panjang perbankan, tetapi juga organisasi untuk menyadari dan memahami
sebagai respons terhadap peraturan global yang berbagai risiko yang dihadapi. Hal ini mencakup
semakin ketat. Salah satunya adalah Basel Accords pengembangan strategi mitigasi yang terukur dan
yang menjadi acuan regulasi risiko dalam industri berkelanjutan.
perbankan. Budaya manajemen risiko yang kuat juga
Implementasi budaya GRC yang baik dalam penting dalam mematuhi ketentuan Basel II dan
sektor perbankan memiliki dampak positif yang Basel III terkait dengan pengelolaan modal dan
luas, mulai dari meningkatkan transparansi, pencadangan yang memadai untuk menanggulangi
mendorong akuntabilitas, hingga memperkuat potensi kerugian. Manajemen risiko yang efektif
hubungan dengan pemangku kepentingan, baik membantu bank mengidentifikasi dan mengelola
nasabah, investor, maupun regulator. risiko lebih dini, sehingga dapat menghindari
36 Edisi 209 / 2024 / Th.XIX www.stabilitas.id