Page 65 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 65
alan terjal pencapaian target
emiten baru yang tercatat di
papan bursa saham makin
Jkentara. Ketika jumlah emiten
baru hanya sekitar setengah dari target
padahal kurang dari dua bulan lagi
pergantian tahun, muncul kasus yang
mengganggu citra otoritas bursa.
Bulan lalu beredar informasi di
kalangan pasar modal bahwa sebanyak BERDASARKAN
lima karyawan PT Bursa Efek Indonesia PROSEDUR
dari Divisi Penilaian Perusahaan
tersandung kasus gratifikasi. Sejumlah PEMERIKSAAN
karyawan yang terkait dan bertanggung YANG DILAKUKAN,
jawab terhadap penerimaan calon SEJAUH INI
emiten, telah meminta sejumlah uang
atas jasa analisis kelayakan calon MEMANG BELUM
emiten sehubungan dengan pencatatan DITEMUKAN
sahamnya di BEI. Oknum karyawan itu
dinilai berperan dalam memutuskan KETERLIBATAN
proses penerimaan calon emiten untuk PIHAK INTERNAL
dapat listing dan diperdagangkan
sahamnya di bursa. OJK DALAM SKEMA Sophia Wattimena, Ketua Dewan
Sontak saja hal itu menjadi tamparan PENERIMAAN Audit OJK
besar bagi pihak bursa dan Otoritas
Jasa Keuangan yang tengah berjuang GRATIFIKASI
menerapkan kebijakan anti fraud pada PEGAWAI BURSA
industri. Ironisnya lagi praktik tersebut
dikabarkan sudah berjalan beberapa EFEK INDONESIA.
tahun dan melibatkan beberapa emiten
yang saat ini telah tercatat sahamnya
di bursa, dengan nilai uang imbalan
berkisar ratusan juta sampai Rp1 miliar
per emiten. “Berdasarkan pelanggaran
tersebut, BEI telah melakukan tindakan
disiplin yang sesuai dengan prosedur
serta kebijakan yang berlaku,” kata sangat memprihatinkan karena dari terhadap para pegawai maupun pejabat
keterangan resmi BEI yang beredar aspek kepatuhan dan tata kelola bahwa di lingkup OJK. Dalam prosesnya, tim
beberapa waktu lalu. BEl adalah Self Regulatory Organization audit OJK juga menggandeng berbagai
Melalui praktik terorganisir ini, (SRO) di pasar modal yang telah pihak guna memaksimalkan proses
bahkan para oknum tersebut kabarnya mendapatkan sertifikasi IS037001 terkait pemeriksaan.
membentuk suatu perusahaan semacam sistem manajemen anti penyuapan. “Berdasarkan prosedur pemeriksaan
jasa penasehat yang pada saat dilakukan Otoritas Jasa Keuangan tentu yang dilakukan, sejauh ini memang
pemeriksaan ditemukan sejumlah bersiaga dan mewaspadai kasus itu belum ditemukan keterlibatan pihak
akumulasi dana sekitar Rp20 miliar. agar tidak melibatkan pegawai di internal OJK dalam skema penerimaan
Pihak BEl telah melakukan PHK lingkungannya. Namun begitu, awal gratifikasi pegawai BEI,” kata Sophia
terhadap oknum karyawan tersebut. Oktober, OJK memastikan tidak ada saat konferensi pers Rapat Dewan
Kasus ini belum sampai menyentuh pegawainya yang terlibat. Komisioner (RDK) OJK di Jakarta, awal
level kepala divisi atau bahkan direktur Ketua Dewan Audit OJK Sophia Oktober lalu.
yang membawahi proses penerimaan Wattimena mengatakan bahwa pihaknya Meskipun demikian, Sophia
emiten di bursa. Terjadinya kasus ini dan telah melaksanakan serangkaian menyampaikan apabila terdapat bukti
telah berjalan beberapa waktu menjadi prosedur pemeriksaan yang sesuai bukti atau informasi yang mendukung
www.stabilitas.id Edisi 209 / 2024 / Th.XIX 65