Page 62 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 62

Dengan tidak tercapainya target/
                                                                               program dalam RPK, OJK telah meminta
                                                                               AJB Bumiputera 1912 untuk melakukan
                                                                               evaluasi atas pelaksanaan RPK. OJK
                                                                               hingga saat ini masih menunggu hasil
                                                                               evaluasi RPK AJB Bumiputera 1912
                                                                               yang komprehensif guna menentukan
                                                                               tindakan pengawasan atau keberlanjutan
                                                                               atas RPK AJB Bumiputera 1912.
                                                                                  Ogi sebelumnya pernah mengatakan
                                                                               jika dalam pantauan sementara, otoritas
                                                                               menemukan pelaksanaan RPK AJB
                                                                               tidak berjalan sesuai rencana. Saat
                                                                               itu, dia mengatakan otoritas meminta
                                                                               AJB Bumiputera tetap menerapkan
                                                                               tata kelola yang baik serta memenuhi
                                                                               ketentuan perundangan yang berlaku.
                                                                               Hal itu diperlukan untuk memastikan
                                                                               penyehatan tetap berjalan maksimal.
                                                                               “Apabila AJBB didapati tidak mampu
                                                                               memenuhi program yang direncanakan
                                                                               dalam RPK termasuk pemenuhan
                                                                               kewajiban kepada pemegang polis,
                                                                               OJK akan meminta AJB Bumiputera
                                                                               untuk melakukan evaluasi RPK secara
                                                                               menyeluruh,” ujar Ogi saat itu.
                                                                                  Ogi mengatakan, pihaknya
                                                                               melakukan pemeriksaan langsung terkait
                                                                               permasalahan AJB Bumiputera 1912
                                                                               ini pada akhir 2023. Sejak saat itu, OJK
                                                                               meminta peserta Rapat Umum Anggota
                                                                               (RUA) yang dahulunya bernama BPA
                                                                               untuk mengimplementasikan RPK dan
                      OJK telah meminta                                        dalam hal ini OJK akan memonitor
                       pihak Bumiputera     Rencana Penyehatan Keuangan (RPK)   implementasinya.
                        untuk menyusun      perusahaan. Pengembalian klaim        Dalam RPK tersebut, AJB
                    Rencana Penyehatan      nasabah dan penyehatan keuangan    Bumiputera masih memilih penyehatan
                         Keuangan (RPK)     perusahaan diperkirakan baru bisa   dalam bentuk usaha bersama (mutual).
                            perusahaan.     selesai pada 2027. “Setiap pemegang   “Penyehatan dalam bentuk mutual
                          Pengembalian      polis yang memiliki klaim agar segera   dilakukan melalui konversi aset tetap
                          klaim nasabah     menghubungi AJBB untuk penyelesaian   menjadi lebih likuid serta melakukan
                         dan penyehatan     klaim jatuh tempo yang rencananya akan   beberapa efisiensi pengelolaan,” ujar Ogi.
                   keuangan perusahaan      diselesaikan secara bertahap hingga   Selain kedua upaya tersebut,
                   diperkirakan baru bisa   2027,” kata Ogi dalam keterangan tertulis   dokumen revisi tersebut juga memuat
                       selesai pada 2027    beberapa waktu lalu.               dua program utama lainnya, yakni
                                               Per 27 Desember 2023, AJB       penyelesaian outstanding klaim kepada
                                            Bumiputera 1912 baru merealisasikan   pemegang polis dan perolehan premi
                                            pembayaran outstanding klaim untuk   asuransi. “Skema penyehatan tersebut
                                            52.636 polis dengan total nominal   akan dimonitor oleh OJK dan apabila
                                            sebesar Rp153,10 miliar, yang seluruhnya   pada batas waktu yang ditentukan
                                            dananya bersumber dari pencairan   dinilai tidak mampu menjalankannya
                                            kelebihan dana jaminan.            maka AJBB yang telah diberikan waktu


         62   Edisi 209 / 2024 / Th.XIX    www.stabilitas.id
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67