Page 61 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 61

isa jadi, satu­satunya masalah
                  yang masih membelenggu
                  industri asuransi setelah
          Bsekian lama belum
          terselesaikan adalah kasus Asuransi Jiwa
          Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Hingga
          saat ini, kasus yang membelit perusahaan
          yang memiliki bentuk bisnis unik itu
          masih berlangsung meski otoritas sudah
          berjibaku menyelesaikannya.                    RPK (RENCANA
            Otoritas Jasa Keuangan sudah                   PENYEHATAN
          meminta pihak AJB Bumiputera
          1912 untuk bisa menyusun Rencana           KEUANGAN) YANG
          Penyehatan Keuangan (RPK)                TELAH DINYATAKAN
          perusahaan dan sudah dilakukan sejak       TIDAK KEBERATAN
          tahun lalu. Di dalamnya tercantum
          komitmen perusahaan untuk melakukan               OLEH OJK, DI
          pengembalian klaim nasabah dan              BULAN JULI 2024,
          penyehatan keuangan perusahaan yang
          harus kelar paling lambat 2027.            TERUS BERJALAN,
            Perkembangan terbaru menyebutkan             NAMUN MASIH
          bahwa perkembangannya lamban dan
          memunculkan kekhawatiran tersendiri        BELUM MENCAPAI              Ogi Prastomiyono,
          pada penuntasan masalah asuransi       TARGET YANG BELUM               KEP Perasuransian, Penjaminan,
          yang tahun ini berusia 112 tahun. OJK                                  dan Dana Pensiun OJK
          mencatat bahwa pembayaran outstanding         DITETAPKAN, DI
          klaim asuransi Agustus 2024 baru           MANA ADA EMPAT
          tercapai Rp319,5 miliar. Padahal dalam
          RPK sampai akhir tahun diharapkan        INISIATIF STRATEGIS
          jumlahnya sudah mencapai Rp2,8 triliun.          TERKAIT RPK.
          Berarti baru sekitar 10 persennya saja
          kliam nasabah yang dibayarkan.
            “RPK yang telah dinyatakan tidak
          keberatan oleh OJK, di bulan Juli 2024,
          terus berjalan, namun masih belum
          mencapai target yang belum ditetapkan,
          di mana ada empat inisiatif strategis
          terkait RPK,” jelas Kepala Eksekutif   menemui hasil optimal.        tidak adanya itikad baik dari manajemen,
          Pengawasan Perasuransian, Penjaminan,   Permasalahan gagal bayar di Asuransi   baik Badan Perwakilan Anggota (BPA)
          dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono   Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera   maupun komisaris dan direksi untuk
          dalam Konferensi Pers Rapat Dewan   1912 sudah terjadi sejak tahun 1997.   cepat menyelesaikan kasus tersebut.
          Komisioner, awal Oktober lalu.    Keadaannya memburuk pada 2007 dan     Dalam rentang waktu 2021
            Kekhawatiran tentu saja muncul   2008 karena adanya skandal kontrak   hingga 2023 cukup banyak skandal
          kembali. Publik telah berkali­kali melihat   pengelolaan dana dan investasi melalui   penyelewengan dana nasabah yang
          rencana penyehatan pada perusahaan   PT Optima Kharya Capital. Kala itu, total   dilakukan oleh AJB Bumiputera
          asuransi tertua di Indonesia yang dimiliki   dana AJB Bumiputera 1912 yang dikelola   hingga berbuntut nasabah mengajukan
          pribumi ini tidak menemui hasil yang   Optima mencapai Rp307 miliar.  perkara ini ke pengadilan hingga
          diinginkan. Namun karena permasalahan   Kasus AJB Bumiputera berlanjut   akhirnya otoritas, yakni Otoritas Jasa
          yang kompleks dan sudah berjalan lama   pada 2010 dengan permasalahan   Keuangan (OJK) ikut turun tangan untuk
          ditambah lagi bentuk perusahaannya   yang hampir serupa, yakni terkait   menyelesaikannya.
          yang berbeda dan unik, membuat    penyelewengan klaim nasabah. Kasus ini   Tahun lalu, OJK meminta pihak AJB
          skenario menjadi rumit dan sering gagal   kala itu tidak bisa cepat ditangani karena   Bumiputera 1912 untuk bisa menyusun


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 209 / 2024 / Th.XIX 61
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66