Page 32 - Stabilitas Edisi 216 Tahun 2025
P. 32
Leadership
The Power of Listening
Oleh Heru Kristyana, Direktur Utama LPPI
anyak orang baik dan memajukan perusahaan. Kemampuan
terpaku pada mendengarkan juga menunjukkan bahwa kita
kemam- menghargai dan menghormati pendapat orang lain,
Bpuan- dan bahwa kita bersedia merangkul keberagaman
kemampuan standar dan kolaborasi.
yang harus dimiliki Sepanjang pengalaman saya, kemampuan
oleh seorang mendengarkan menjadi nilai yang tidak boleh
pemimpin. Seseorang dinafikan begitu saja, jika tidak mau dianggap
yang ditunjuk untuk sebagai salah satu yang terpenting. Menjadi
menjadi pemimpin, pemimpin yang adaptif dan berhasil tidak hanya
di antaranya harus memimpin dengan memberi contoh, tetapi juga
memiliki integritas, secara aktif mencari umpan balik dan masukan
profesional, kemampuan memahami inti setiap dari orang lain. Dengan mendengarkan karyawan,
masalah, keberanian mengambil keputusan kolega, dan bahkan pesaing, kita dapat lebih
dengan risiko yang terukur sekaligus berani memahami tantangan dan peluang yang ada di
mempertanggungjawabkannya. Selain itu ada depan. Pemahaman yang komprehensif tentang
juga nilai-nilai tambahan, seperti bahwa seorang situasi ini memungkinkan kita untuk membuat
pemimpin harus memiliki visi dan intuisi kuat keputusan yang tepat dengan risiko yang terukur,
yang didasarkan pengalamannya yang luas, mampu dan pada akhirnya bertanggung jawab atas
berempati dan memiliki kemampuan komunikasi hasilnya.
yang mumpuni, serta mampu beradaptasi dengan Memiliki intuisi berdasarkan pengalaman
perubahan memang penting, tetapi sama pentingnya untuk
Akan tetapi, dalam dunia yang serba kompleks memvalidasi asumsi dan firasat kita dengan
ini, menjadi pemimpin yang baik juga berarti mendengarkan orang lain. Dengan mendengarkan,
memiliki kemampuan membuka telinga dan hati kita dapat memvalidasi ide-ide kita, menantang
untuk memahami perspektif orang lain—baik itu asumsi kita, dan pada akhirnya membuat
bawahan, kolega, bahkan pesaing. keputusan yang lebih baik untuk kepentingan
Mendengarkan bukan hanya tentang menyimak organisasi kita.
kata-kata, tetapi benar-benar memahami pikiran, Sejarah dipenuhi dengan contoh-contoh
perasaan, dan mungkin kekhawatiran yang pemimpin yang jatuh dari kejayaan karena
diucapkan orang-orang di sekitar kita. Ini tentang mereka percaya bahwa mereka tahu segalanya
hadir, berempati, dan berpikiran terbuka. Ini dan menolak untuk mendengarkan suara-suara
tentang mengakui bahwa kita tidak memiliki di sekitar mereka. Bahkan di zaman sekarang
semua jawaban dan selalu ada hal baru untuk ini, kemampuan mendengar dan berempati tidak
dipelajari. pernah kehilangan relevansi. Contoh nyata bisa
Sebagai pemimpin, kita harus memahami kita saksikan beberapa waktu lalu, ketika seorang
bahwa mendengarkan bukanlah tanda kelemahan, pemimpin harus menghadapi unjuk rasa dari
melainkan kekuatan. Mendengarkan orang lain masyarakatnya sendiri. Pasalnya sang kepala
memungkinkan kita memperoleh wawasan, daerah dianggap memutuskan untuk menjalankan
perspektif, dan ide berharga yang dapat aturan yang bertentangan dengan suara rakyat
membantu kita membuat keputusan yang lebih kebanyakan.
32 Edisi 216 / 2025 / Th.XXI www.stabilitas.id

