Page 31 - Stabilitas Edisi 216 Tahun 2025
P. 31

Melalui PADesa yang ada, pemerintah desa
          bisa menjalankan program-program yang
          manfaatnya bisa dirasakan tidak hanya
          oleh petani karet, tapi seluruh warga desa.
            Manfaat kolaborasi berikutnya adalah
          efisiensi dalam pengelolaan potensi desa.
          Dengan keterbatasan koperasi petani
          karet yang hanya bisa bergerak di sisi on-
          farm, keberadaan BUMDESA memberikan
          akselerasi pengelolaan karet. Akselerasi
          ini menjadikan nilai tambah produk
          karet yang berujung menguntungkan
          masyarakat desa dan pemerintah desa.
            Bagi masyarakat desa, ada lapangan
          pekerjaan yang tersedia. Sedangkan bagi
          pemerintah desa, ada pemasukan desa
          dari keuntungan BUMDESA yang dikelola.
          Sekali lagi, masyarakat diuntungkan
          kembali dengan adanya program-program
          desa yang memberikan keuntungan
          bagi seluruh masyarakat desa semisal
          terbangunnya jalan desa yang baik dan
          berkualitas.

          Strategi                                            Salah satu BUMDesa yang terkenal
            Diperlukan strategi yang “ciamik” agar               dalam mengoptimalkan potensi
          konflik koperasi desa dan BUMDESA tidak             desa adalah BUMDES Tirta Mandiri
          terjadi. Melalui pendekatan yang tepat,                 di Desa Ponggok, Klaten, Jawa
          seperti pemetaan potensi, dialog terbuka,               Tengah. BUMDESA ini berhasil
          pelatihan, dan regulasi yang jelas,                mengelola kolam renang desa yang
          kedua entitas ini dapat bersinergi untuk             kurang terawat menjadi destinasi
          mencapai tujuan bersama: meningkatkan                      wisata air unggulan dengan
          kesejahteraan masyarakat desa.                           berbagai wahana dan fasilitas
            Langkah awal yang bisa dilakukan                                           modern.
          adalah dengan pemetaan potensi desa
          secara komprehensif. Identifikasi sektor
          mana yang dapat dikelola oleh BUMDESA
          dan sektor mana yang lebih sesuai dengan
          pendekatan koperasi. Dengan pemetaan   kegiatan ekonomi.             desa. Regulasi ini harus mencakup
          ini, kedua entitas dapat fokus pada bidang   Ketiga adalah peningkatan kapasitas   pembagian peran, tanggung jawab, dan
          yang berbeda dan saling melengkapi.   pengurus BUMDESA dan koperasi desa   mekanisme penyelesaian konflik. Dengan
          Contoh kasus koperasi petani karet dan   melalui pelatihan dan pendidikan   aturan yang jelas, kedua entitas dapat
          BUMDESA yang menghasilkan lateks   adalah kunci untuk menghindari konflik.   beroperasi dalam kerangka yang sama.
          di atas adalah salah satu contohnya   Pemahaman yang lebih baik tentang   Melalui strategi tersebut di atas,
          keberhasilan dari pemetaan potensi desa.  peran masing-masing akan membantu   bisa diyakini bahwa konflik BUMDESA
            Langkah kedua adalah dialog terbuka   mengurangi potensi persaingan.  dan koperasi desa yang akan dibentuk
          antara pengurus BUMDESA dan koperasi   Terakhir, adanya regulasi yang jelas   oleh pemerintahan Prabowo-Gibran
          desa. Dialog ini sangat penting untuk   baik di level pusat(Kementerian Desa dan   bisa dihindarkan. Dengan tujuan dan
          menyelaraskan tujuan. Pertemuan   Kementerian Koperasi dan UMKM) dan   karakteristik yang berbeda, keduanya
          rutin dapat diadakan untuk membahas   pemerintah desa. Pemerintah desa dapat   masih memiliki potensi untuk saling
          program kerja dan memastikan tidak   menetapkan regulasi yang mengatur   melengkapi dalam rangka mewujudkan
          ada tumpang tindih dalam pelaksanaan   hubungan antara BUMDESA dan koperasi   kesejahteraan masyarakat desa.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 216 / 2025 / Th.XXI 31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36