Page 35 - Stabilitas Edisi 216 Tahun 2025
P. 35
perlindungan konsumen di sektor jasa meningkatkan koordinasi dengan otoritas
keuangan cenderung lebih berfokus pada keuangan lainnya guna memastikan
nasabah perbankan berkat kehadiran LPS stabilitas dan keberlanjutan sistem
sejak dua dekade lalu. Namun, eskalasi keuangan secara keseluruhan.
kasus gagal bayar di sektor asuransi
telah mengubah pandangan regulator, Evolusi Mandat LPS
menegaskan bahwa perlindungan harus Mandat awal LPS yang diatur
diperluas secara holistik ke seluruh sektor dalam Undang-Undang Nomor 24
keuangan untuk menciptakan kerangka Tahun 2004, secara eksklusif berfokus
yang lebih terintegrasi, komprehensif, dan pada penjaminan simpanan nasabah
mendesak. bank. Perubahan fundamental terjadi
Penguatan mandat LPS melalui dengan UU P2SK, yang secara signifikan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 memperluas mandat LPS untuk
tentang Pengembangan dan Penguatan mencakup Program Penjaminan Polis
Sektor Keuangan (UU P2SK) menjadi (PPP) asuransi. Perubahan ini bukan
langkah strategis untuk membangun sekadar penambahan tugas, melainkan
arsitektur perlindungan konsumen transformasi fundamental LPS menjadi
yang lebih seimbang. UU P2SK secara lembaga resolusi yang lebih komprehensif
eksplisit memperkuat kewenangan untuk konglomerasi keuangan.
LPS, menjadikannya setara dengan Hal di atas menempatkan LPS sebagai
lembaga penjamin simpanan di negara- bagian integral dari jaring pengaman
negara maju. Mandat baru ini mencakup keuangan untuk sektor asuransi, serupa
fungsi penjaminan polis asuransi dan dengan perannya di perbankan. Sebagai
penyelesaian masalah perusahaan contoh, sebelum adanya perubahan
asuransi yang dicabut izin usahanya, mirip ini, jika sebuah perusahaan asuransi
dengan peran LPS di sektor perbankan. mengalami kebangkrutan, nasabahnya
Transformasi ini menunjukkan tidak memiliki perlindungan. Namun,
pengakuan yang lebih mendalam dengan adanya PPP asuransi, LPS
terhadap interkonektivitas dan potensi dapat memberikan jaminan kepada
risiko sistemik lintas sektor keuangan. nasabah agar klaim asuransi mereka
Kegagalan di satu sektor, seperti tetap terbayarkan meskipun perusahaan
epercayaan adalah mata asuransi, dapat memiliki efek domino asuransi tersebut kolaps.
uang utama dalam industri yang merugikan dan menimbulkan Sebagai landasan bagi perluasan
keuangan. Namun, bagi industri ketidakstabilan di seluruh sistem mandatnya, pengalaman LPS dalam
Kasuransi Indonesia, mata uang keuangan. Dengan mandat baru, LPS tidak menjamin simpanan bank menjadi aset
itu sempat terkikis akibat serangkaian hanya berperan sebagai penjamin tetapi berharga. LPS menjamin simpanan hingga
kasus gagal bayar yang menimpanya. juga sebagai otoritas resolusi yang dapat Rp2 miliar per nasabah per bank, dengan
Salah satunya adalah kasus Jiwasraya, melakukan intervensi dan penyelesaian premi dibayarkan dua kali setahun oleh
yang membuat kerugian negara lebih masalah pada perusahaan asuransi yang bank peserta. Pengalaman ini, termasuk
dari Rp16,8 triliun dan berdampak pada bermasalah. proses rekonsiliasi dan verifikasi klaim,
sekitar 5,3 juta polis. Peristiwa ini menjadi Peran LPS sebagai otoritas resolusi akan menjadi cetak biru penting dalam
alarm keras bahwa konsumen asuransi yang proaktif menjadi semakin penting merancang dan mengimplementasikan
memerlukan jaring pengaman yang sama mengingat kompleksitas hubungan lintas PPP. Pemanfaatan pengetahuan
kuatnya seperti nasabah perbankan. sektor keuangan yang semakin meningkat. institusional ini berpotensi mempercepat
Di sinilah transformasi Lembaga Dengan kemampuannya untuk proaktif kurva pembelajaran dan meningkatkan
Penjamin Simpanan (LPS) memainkan melakukan intervensi dan menyelesaikan efisiensi operasional PPP.
peran penting. Industri asuransi di masalah pada perusahaan asuransi Dengan demikian, LPS memiliki peran
Indonesia selama beberapa tahun terakhir yang bermasalah, LPS dapat secara yang penting dalam menjaga stabilitas
menghadapi berbagai isu yang cukup signifikan meminimalkan dampak negatif sistem keuangan di Indonesia. Melalui
serius, terutama karena serangkaian kasus yang mungkin timbul akibat kegagalan keberhasilannya dalam menjamin
gagal bayar yang merugikan pemegang di satu sektor. Seiring dengan evolusi simpanan nasabah di bank yang kolaps,
polis secara signifikan. Sampai kini, peran mereka, LPS terus berupaya untuk LPS telah membuktikan komitmennya
www.stabilitas.id Edisi 216 / 2025 / Th.XXI 35

