Page 31 - Stabilitas Edisi 186 Tahun 2022
P. 31
perempuan masih under represented. Jadi menunjukkan kemampuan, kita teliti famili, saya sendiri mengalami ini,
ke depan harus semakin lebih banyak lagi dan sebagainya, maka eksekusi yang baik sebagai seorang ibu, juga seorang istri.
perempuan yang bisa muncul dalam hal untuk hambatan-hambatan ini bisa kita Tapi bagaimana kemudian saya bisa
politik, bisnis dan komunitas. lampaui dengan baik. menyeimbangkan antara karier dan
Beberapa karakter yang membedakan Kemudian culture and religion. Ini famili. Building trust di keluarga baik
perempuan dari laki-laki, dan ini juga ini sering ada persepsi yang keliru keluarga kecil kita maupun keluarga
mungkin yang membuat perempuan di masyarakat. Saya belum lama ini hadir besar sangat penting.
itu bisa sukses dalam menjadi seorang di peluncuran buku kepemimpinan Perempuan terkadang mempunyai
pemimpin. Pemimpin perempuan penuh dalam Islam oleh kelompok perempuan networking opportunities. Ini sebenarnya
dengan tindakan persuasif, karena di Majelis Ulama Indonesia. Sangat baik natural saja karena mungkin kalau ketika
karakter seorang ibu, terlihat dari cara karena mengatakan bahwa sebenarnya di luar jam kerja, pekerja pria bisa lebih
seorang ibu mendidik anak-anak di Islam itu adalah salah satu agama yang banyak waktu dan sebagainya. Tetapi
rumah hingga berajak dewasa. Itu juga sangat mendukung apa munculnya kalau perempuan, istilahnya setelah
ciri khas perempuan dalam memimpin, pemimpin-pemimpin perempuan dan selesai bekerja, ingin cepat pulang karena
dan itu work very well. sebagainya. kangen anak dan sebagainya. Namun hal
Kemudian perempuan cenderung
inklusif dan team building, bagaimana
perempuan itu membangun kebersamaan tetapi kadang-kadang stigma yang
team work, lalu dalam proses problem keliru dimana perempuan cenderung
solving dan decision making. Perempuan
juga punya yang disebut show etitude. punya lower expectation. Kalau
Cenderung ingin memberi contoh, tidak perempuan ditunjuk pasti pertanyaan
hanya berkata-kata tetapi memberikan
contoh yang baik dari apa yang dia ingin dalam hati aku bisa enggak ya? teetapi
orang lain alami. kalau laki-laki cenderung kalau
Perempuan juga memimpin dengan
lebih demokratis karena perempuan ditunjuk, “i deserved gitu lo”
sifatnya mendengar, menerima
perbedaan. Hal itu yang kemudian Kemudian budaya di Indonesia ini bisa kita cermati dan kemudian kita
membuat perempuan bisa sukses dalam sering membuat perempuan itu merasa bisa tetap punya networking opportunity
memimpin. bersalah dalam tanda kutip. Ketika yang baik.
Ini beberapa evidence bagi mereka keluar dari rumah untuk bekerja, Tetapi kadang-kadang stigma yang
perusahaan yang memiliki lebih ada pandangan bahwa kok tinggakan keliru dimana perempuan cenderung
banyak perempuan dalam board-nya. anak, bukanya mengurus suami dan punya lower expectation. Kalau
Untuk direktur memiliki high return sebagainya. Tetapi memang ini kadarnya perempuan ditunjuk pasti pertanyaan
on investment and skills. Ini juga survei berbeda dari kota yang besar dengan di dalam hati aku bisa enggak ya? Teetapi
menyarankan momen to have emotional daerah lain. kalau laki-laki cenderung kalau
inteligence and important to face. Maka saya melihat bahwa kita ditunjuk, “I deserved gitu loh”. Jadi
Kemudian lebih banyak perempuan bisa melakukan hal-hal kemudian bisa memang kadang-kadang itu mindset
dalam manajemen ini lebih mendorong menepis hambatan-hambatan seperti yang ada di dalam diri perempuan itu
terjadinya decision making yang lebih di atas tadi, misalnya kita keluar rumah sendiri.
komprehensif. dalam arti kita berkarier. Kita harus Padahal ada beberapa evidensi ketika
Lalu apa saja hambatan yang dialami memastikan bahwa kebutuhan suami perempuan berada di posisi puncak,
perempuan ketika ingin mencapai level dan anak itu dapat terpenuhi. Dalam mereka cenderung lebih inklusif dan
yang lebih tinggi? Memang di setiap hal ini, tetap bertanggung jawab sebagai mempertimbangkan berbagai sudut
masyarakat akan sedikit berbeda. seorang ibu ketika semuanya sudah bisa pandang dalam proses pembuatannya.
Tetapi ada beberapa yang bisa digaris kita penuhi dengan baik, tentu kita bisa Karena perempuan lebih punya empati
bawahi. Pertama adalah bias gender. berangkat bekerja dengan perasaan yang terhadap sesama, terhadap karyawan
Ini terjadi di mana saja, tidak hanya di yang baik. dan sebagainya. Hal ini yang yang
Indonesia, bahkan di negara lain yang Jadi memang ada penghalang bagi bisa menjelaskan kenapa kemudian
lebih maju dari kita. Tetapi tapi kita tidak perempuan untuk naik ke tingkat yang perempuan lebih inklusif, lebih
tidak boleh berkecil, karena kalau kita lebih tinggi. Pilihan antara karier dan demokratis dan sebagainya.*
www.stabilitas.id Edisi 186 / 2022 / Th.XV 31