Page 41 - Stabilitas Edisi 192 Tahun 2023
P. 41
ebagai negara berpenduduk
ratusan juta, Indonesia yang
memiliki wilayah luas dan
Sterpisah lautan, tentu memiliki
tantangan berat dalam memberikan
layanan keuangan ke semua orang.
Sejak berdirinya Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), perhatian pada
peningkatan layanan keuangan
kepada lebih banyak masyarakat
terus meningkat. Otoritas kemudian
menginisiasi survei literasi dan inklusi
keuangan sejak 2013, yang kemudian
dilaksanakan 2016, 2019, dan terakhir
2022.
Pada Survei Nasional Literasi
dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022
menunjukkan adanya peningkatan
indeks literasi dan inklusi keuangan
masyarakat. Hasil SNLIK di menunjukkan
angka literasi keuangan masyarakat
Indonesia sebesar 49,68 persen dan Inklusi kita genjot tinggi tapi juga literasi kita
inklusi keuangan sebesar 85,10 persen.
Meningkat dibandingkan hasil survei dorong karena kita tahu memang potensi
2019 yang masing-masing sebesar 76,19 akan terjadi risiko kalau mereka gunain
persen dan 38,03 persen. produk keuangan tapi nggak paham, itu juga
Angkanya pada setiap survei
memang meningkat, meski angka bahaya jadi kita lakukan dua-duanya.
literasinya dinilai masih rendah, literasi
keuangan yang dimaksud di sini adalah
pemahaman mengenai fitur, manfaat,
risiko, serta hak dan kewajiban terkait Friderica Widyasari Dewi, DK OJK Bidang Edukasi dan
produk dan layanan jasa keuangan. Perlindungan Konsumen
Sebelumnya Presiden Joko Widodo
menargetkan inklusi keuangan harus
mencapai 90 persen pada 2024. Otoritas mereka gunain produk keuangan tapi mengungkapkan BRI mengapresiasi
Jasa Keuangan (OJK) optimis dapat nggak paham, itu juga bahaya jadi kita tren peningkatan literasi keuangan di
memenuhi angka yang ditargetkan lakukan dua-duanya,” ungkap Friderica. Indonesia. Namun sayangnya, indeks
Presiden tersebut. Meski demikian, pihaknya mengakui inklusi keuangan itu masih belum
Anggota Dewan Komisioner OJK bahwa ini akan menjadi tantangan memenuhi target 2024 yakni 90
Bidang Edukasi dan Perlindungan karena di Indonesia penduduknya persen. Guna meningkatkan inklusi
Konsumen Friderica Widyasari Dewi banyak, beragam dan tersebar di keuangan, setidaknya ada sejumlah
menyebutkan, akan terus menggenjot berbagai kepulauan yang tingkat faktor pendorong yang perlu dilakukan
inklusi keuangan sehingga pihaknya kesulitannya berbeda-beda. yang salah satunnya adalah transformasi
yakin di tahun 2024 akan mencapai “Jadi ada daerah yang memang digital.
target 90 persen. Selain itu, literasi sulit yang harus kita datang, kalau Corporate Secretary Bank Mandiri
keuangan juga akan terus diedukasi kita melakukan edukasi secara online Rudi As Aturridha menambahkan salah
mengingat gap antara inklusi dan literasi ternyata ada saudara kita yang memang satu faktor pendorong peningkatan
keuangan masih mencapai 34 persen. mereka nggak melek digital,” tutur inklusi keuangan itu adalah penyediaan
“Inklusi kita genjot tinggi tapi juga perempuan yang akrab disapa Kiki. sarana dan layanan keuangan bagi
literasi kita dorong karena kita tahu Sementara itu, Sekretaris masyarakat yang semakin banyak.
memang potensi akan terjadi risiko kalau Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto Di Bank Mandiri sendiri, tambahnya,
www.stabilitas.id Edisi 192 / 2023 / Th.XVIII 41