Page 46 - Stabilitas Edisi 192 Tahun 2023
P. 46
Sementara itu, PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau
BRI mencatat rasio NPL BRI secara
konsolidasian terbilang manageable
di level 3,09 persen hingga kuartal III-
2022. Hal itu yang membuat BRI tetap
menyiapkan pencadangan yang cukup
sebagai langkah antisipatif. Sedangkan
NPL coverage BRI tercatat sebesar
278,79 persen, di mana angka ini
meningkat dibandingkan dengan NPL
coverage di akhir kuartal III-2021 yang
sebesar 252,86 persen.
“Kemampuan BRI dalam menjaga
kualitas aset juga tercermin dari terus
menurunnya tren Loan at Risk (LAR).
Hingga akhir kuartal ketiga 2022 tercatat
LAR BRI sebesar 19,28 persen atau turun
dibandingkan dengan LAR pada kuartal
ketiga 2021 sebesar 25,62 persen,” kata
Direktur Utama BRI Sunarso.
Berdasarkan data Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), risiko kredit industri
perbankan terus melanjutkan penurunan
dengan rasio NPL net perbankan sebesar
OJK meminta 0,78 persen (NPL gross: 2,72 persen). Di
Sementara PT Bank Negara
lembaga jasa Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus sisi lain, kredit restrukturisasi covid-19
kembali mencatatkan penurunan sebesar
keuangan untuk berupaya menjaga kualitas kredit guna Rp5,57 triliun menjadi Rp514,07 triliun
memperkuat menghadapi tantangan ekonomi global dengan jumlah nasabah juga menurun
permodalan dan tahun depan. Corporate Secretary BNI menjadi 2,55 juta nasabah (September
CKPN untuk bersiap Okki Rushartomo mengatakan BNI 2022: 2,63 juta nasabah).
dalam menghadapi menjalankan inisiatif strategi yang tepat
skenario sasaran dalam menjaga kualitas kredit Concern Pencadangan
pemburukan akibat serta berfokus untuk melakukan ekspansi Sementara itu, Wakil Ketua dewan
kenaikan risiko kredit yang sehat di tengah pemulihan Komisioner OJK Mirza Adityaswara
kredit. ekonomi nasional. mengungkapkan, profitabilitas yang
PT Bank Tabungan Negara (Persero) dicetak industri perbankan di Indonesia
Tbk (BBTN) juga terus meningkatkan terbilang baik sekarang ini. Kondisi itu
cadangan kerugian penurunan nilai tak ada salahnya membuat peningkatan
dari tahun ke tahun. Direktur Risk cadangan yang lebih banyak di
Management and Transformation BTN perbankan Tanah Air guna menghadapi
Setiyo Wibowo mengungkapkan rasio sejumlah risiko yang ada. Apalagi, Net
CKPN BTN di jaga secara bertahap Interest Margin (NIM) di Indonesia pada
terus bertumbuh. Pada 2023 ini, September 2022 terbilang masih tinggi
BTN akan tingkatkan CPKN di angka yakni di angka 4,8 persen atau lebih
150 persen. Bahkan di 2023, BTN tinggi dibandingkan dengan di Singapura
berencana menaikkan CPKN ke 160 yang hanya satu persen.
persen terhadap NPL. Kemudian di “Kredit restrukturisasi juga terus
2024 kemungkinan 170-180 persen menurun. Artinya situasi ekonomi
dan harapannya di 2025 mencapai 200 membaik. Tapi ada baiknya walau
persen. kondisi membaik tapi profitabilitas
46 Edisi 192 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id