Page 63 - Stabilitas Edisi 192 Tahun 2023
P. 63

ak pelak, selama ekonomi
                  dihantam krisis pandemi
                  yang dimulai pertengahan
          T2020, ancaman yang
          paling menakutkan buat pelaku usaha
          perbankan adalah risiko kredit. Makanya
          ketika regulator menerbitkan aturan
          penolong yang menyelamatkan mereka
          dari melonjaknya kredit macet, rasa
          plong menghinggapi banyak orang.                        gLoBaL
            Namun demikian ketika aturan yang            diperkirakan
          memiliki masa kedaluwarsa tersebut
          harus segera dicabut, perbankan kembali        dari BerBagai
          kelimpungan dan mendesak otoritas          LeMBaga gLoBaL
          untuk memperpanjangnya. Sebabnya,         tuMBuHnYa di 2,2
          ancaman merosotnya kualitas kredit
          tetap mewujud meski pandemi sudah      SaMpai 2,7 (perSen).
          mulai terkendali.                             jadi indoneSia
            Pada akhirnya Otoritas Jasa
          Keuangan (OJK) memenuhi permintaan               tuMBuHnYa
          pelaku industri untuk perpanjangan           Mendekati dua
          restrukturisasi kredit dengan sederet
          modifikasi. Untuk mengganti kebijakan    kaLi karena tenSi             airlangga Hartarto, Menko
          restrukturisasi kredit yang bakal berakhir   poLitik, infLaSi,
          pada Maret 2023, OJK akan lebih selektif
          memberikan uluran tangan.            Suku Bunga gLoBaL,
            Dalam kebijakan restrukturisasi          StagfLaSi MaSiH
          lanjutan ini, otoritas akan memilih
          segmen, sektor, industri, dan daerah                keLiHatan
          tertentu (targeted) yang memerlukan
          periode tambahan selama satu tahun
          sampai 31 Maret 2024. Dukungan yang
          dimaksudkan yakni pertama segmen
          UMKM yang mencakup seluruh sektor.
          Kedua, sektor penyediaan akomodasi dan   akan merespons secara proporsional   setiap sektor akan berbeda waktu
          makan-minum. Ketiga, beberapa industri   perkembangan lebih lanjut. “Dengan   pemulihannya.
          yang menyediakan lapangan kerja besar,   tetap mengedepankan stabilitas sistem   Adapun portofolio kredit BJB
          yaitu industri Tekstil dan Produk Tekstil   keuangan serta menjaga momentum   yang terdampak pandemi Covid-19
          (TPT) serta industri alas kaki. “Kebijakan   pemulihan ekonomi nasional,” kata   hanya sebesar 1,5 persen dari total
          ini dilakukan secara terintegrasi dan   Darmansyah.                  kredit perseroan. Angka tersebut terus
          berlaku bagi perbankan dan perusahaan                                menurun secara gradual dari sebelumnya
          pembiayaan,” kata Direktur Humas OJK   Respons positif               mencapai tertinggi sekitar tiga persen
          Darmansyah.                          Keputusan pengawas jasa         saat pandemi. Sedangkan yang
            Sementara itu, kebijakan        keuangan memperpanjang kebijakan   berpotensi turun jadi kredit bermasalah
          restrukturisasi pembiayaan yang ada   restrukturisasi tentu direspons positif   atau non performing loan (NPL) karena
          dan bersifat menyeluruh dalam rangka   pelaku industri. PT Bank Pembangunan   kemampuan yang tidak kembali pulih
          menangkal dampak Covid-19 masih   Daerah Jawa Barat Tbk (BJB), misalnya,   hanya 1,9 persen dari total restrukturisasi
          berlaku sampai Maret 2023. Sebagai   mengapresiasi langkah OJK tersebut   covid.
          tambahan, OJK tetap meminta agar   meski dilakukan secara targeted sampai   Loan at risk (LAR) bank itu pun terus
          LJK mempersiapkan buffer yang     2024. Direktur Utama Bank BJB Yuddy   menurun dibandingkan dengan pada saat
          memadai untuk memitigasi risiko-  Renaldi mengatakan kebijakan dimaksud   puncak pandemi di 2020 di mana per
          risiko yang mungkin timbul. OJK juga   sesuai ekspektasi pelaku bisnis karena   September 2022 ada di level 6,4 persen


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 192 / 2023 / Th.XVIII  63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68