Page 67 - Stabilitas Edisi 192 Tahun 2023
P. 67
elombang digitalisasi yang
belum akan berhenti, di satu
sisi, memang akan membuat
Ginstitusi perbankan lebih
mudah meningkatkan kinerja. Tetapi
di sisi lain, akan membuat sebuah bank
menderita bahkan punah.
Ya, digitalisasi membuka peluang
sebuah bank kalah dalam persaingan,
bahkan bisa memaksa otoritas naMun deMikian
melikuidasinya. Sebagai otoritas yang perLu diingat
berwenang dalam melikuidasi, Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) tentu BaHwa upaYa
harus sudah bersiaga sejak dini. optiMaLiSaSi
Bahkan sebagai otoritas resolusi bank, pencairan dan
LPS dituntut untuk terus meningkatkan
inovasi dan digitalisasi dalam rangka percepatan
menjawab tantangan masa kini dan masa LikuidaSi perLu
depan. Termasuk urusan terkait likuidasi
bank. dijaLankan
Untuk menjawab hal tersebut LPS dengan tetap
beberapa waktu lalu melengkapi sistem
penanggulangan –untuk berjaga- MeMperHatikan Lana soelistianingsih,
jaga jika ada kejadian bank gagal, aSpek riSiko dan Kepala Eksekutif LPS
dengan mengembangkan Integrated
Core System. Sistem ini mengusung prinSip tata keLoLa
konsep sistem ‘ban berjalan’, yang akan Yang Baik.
mengintegrasikan seluruh sistem yang
ada di LPS dengan proses bisnis di unit
kerja.
Kepala Eksekutif LPS Lana
Soelistianingsih menjelaskan digitalisasi
proses bisnis sudah diaplikasikan
dalam pelaksanaan likuidasi serta
pengawasannya melalui platform BLISS
yang terintegrasi dengan Integrated Core 88 persen aset bank dalam likuidasi 108 bank konvensional dan 10 bank
System milik LPS. “Saya berharap dengan merupakan aset dengan pengikatan syariah. Hasil Likuidasi 115 bank yang
otomasi dan integrasi sistem kerja yang tidak sempurna sehingga sulit untuk telah dilikuidasi telah didistribusikan
telah ada dapat berkontribusi terhadap dieksekusi. Untuk menjawab tantangan kepada para kreditur dan pembayaran
percepatan pelaksanaan likuidasi,” kata tersebut LPS mendorong Tim Likuidasi utang klaim penjaminan kepada LPS
awal Desember 2022. berinovasi dalam mempercepat proses yang nantinya akan digunakan kembali
Lana mengklaim digitalisasi dalam pencairan aset bank agar pelaksanaan guna melaksanakan fungsi penjaminan
pelaksanaan likuidasi bank dapat likuidasi bank berjalan efektif dan efisien. simpanan.
mempersingkat waktu pelaksanaan yang “Namun demikian perlu diingat Sementara itu, Kepala Eksekutif
rata-rata menghabiskan waktu 25 bulan. bahwa upaya optimalisasi pencairan dan Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana
Pada konteks tersebut, LPS menargetkan percepatan likuidasi perlu dijalankan Rae mengatakan, apabila bank tidak
proses likuidasi bank nantinya hanya dengan tetap memperhatikan aspek mampu memenuhi ketentuan modal
butuh waktu rata-rata 18 bulan. Meski risiko dan prinsip tata kelola yang baik,” inti maka OJK menyiapkan sejumlah
demikian, ia menegaskan, pengelolaan jelas Lana. opsi. Pertama, bank akan dipaksa
aset bank gagal yang sudah dicabut izin LPS dan Tim Likuidasi sejak merger mengacu pada Peraturan OJK
usahanya tidak mudah. 2005 hingga November 2022 telah (POJK) tentang perintah tertulis, salah
Berdasarkan data LPS, setidaknya melikuidasi 118 bank, yang terdiri dari satunya agar memastikan ketentuan OJK
www.stabilitas.id Edisi 192 / 2023 / Th.XVIII 67