Page 69 - Stabilitas Edisi 192 Tahun 2023
P. 69

Rp2,76 triliun. Adapun pemegang saham
          pengendali tersebut berkomitmen
          memenuhi modal inti minimum bank
          paling sedikit sebesar Rp3 triliun
          sebelum 31 Desember 2022.

          Likuidasi Nihil
            Meski LPS sudah menyiapkan
          amunisi baru untuk melakukan likuidasi
          bagi bank yang bermasalah, namun Ketua         untuk itu ojk
          Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi   SenantiaSa proaktif
          Sadewa menegaskan, pihaknya sama
          sekali belum melikuidasi atau menutup     dan MeMperkuat
          perbankan sepanjang 2022, yang                   koLaBoraSi.
          mengindikasikan industri perbankan di             kHuSuSnYa
          Indonesia masih sehat.
            Purbaya menambahkan setiap                MengantiSipaSi
          tahunnya biasanya ada enam sampai      peningkatan riSiko
          tujuh Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
          yang ditutup atau dilikuidasi. Akan tetapi,   ekSternaL Serta
          untuk tahun 2022 belum ada. Tak hanya     turut Menopang
          itu, Bank Pembangunan Daerah (BPD)
          pun kondisinya terus sehat. Padahal           pertuMBuHan              Mahendra siregar,
          sebelumnya, diperkirakan setidaknya           ekonoMi Yang             Ketua DK OJK
          terdapat delapan BPR yang akan ditutup
          di 2022, tapi ternyata perbankan semakin    BerkeLanjutan
          sehat seiring pemulihan ekonomi dari
          dampak pandemi Covid-19.
            Hal itu, lanjut Purbaya, karena
          kebijakan yang sudah tepat yang dibuat
          oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan
          (KSSK), ditunjang oleh kebijakan
          yang baik di sistem, dan pertumbuhan
          ekonomi Indonesia yang mampu di atas
          lima persen. Namun, dia memberikan
          catatan terkait Loan At Risk (LAR)
          perbankan di suatu daerah yang cukup   kolaborasi dengan para stakeholder   triliun, perkembangan perbankan digital
          tinggi, misalnya, di Bali yang mencapai   dalam rangka menjaga stabilitas sistem   naik menjadi Rp67,6 ribu triliun, dan
          71 persen dari total kredit senilai Rp8   keuangan. “Khususnya mengantisipasi   uang elektronik Rp508 triliun. Bahkan,
          triliun. Diharapkan kondisi perbankan   peningkatan risiko eksternal serta turut   BI mengatakan, industri pembayaran
          akan semakin membaik seiring      menopang pertumbuhan ekonomi yang   telah mencapai tahap end to end antara
          perekonomian yang kembali bergerak.  berkelanjutan,” kata dia.       seluruh pihak untuk melayani ekonomi
            Sementara itu, Ketua Dewan         Kekhawatiran akan dampak samping   pusat dan daerah.
          Komisioner Otoritas Jasa Keuangan   digitalisasi dalam bentuk likuidasi   BI juga sudah meluncurkan Blueprint
          Mahendra Siregar menegaskan, OJK   memang tidak berlebihan. Sebabnya   Sistem Pembayaran Indonesia 2025,
          terus memastikan agar ketentuan modal   saat ini transaksi digital terus meningkat   Perry mengatakan, BI mendukung
          inti Rp3 triliun hingga 31 Desember 2022   dan membuat publik berangsur-angsur   akselerasi transformasi digitalisasi
          dipenuhi oleh bank. OJK optimistis   bermigrasi kepada layanan tersebut.   pembayaran dengan fast payment (BI-
          sektor jasa keuangan akan lebih      Berdasarkan data Bank Indonesia,   FAST), SNAP, QRIS, melalui sinergi
          resilient dalam menghadapi kondisi   optimisme digitalisasi tercermin dari   dengan pemerintah, dan tercipta Kartu
          ketidakpastian ke depan. Untuk itu OJK   proyeksi pertumbuhan 2023, di mana   Kredit Pemerintah (KKP) Domestik
          senantiasa proaktif dan memperkuat   e-commerce akan meningkat Rp572   untuk kemudahan belanja pemerintah.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 192 / 2023 / Th.XVIII  69
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74