Page 34 - Stabilitas Edisi 206 Tahun 2024
P. 34
RISET
2023 meningkat menjadi 93,35 persen. Tapera plus imbal balik hasil pengelolaan penyebabnya. Menurut Bank Dunia, secara
Dengan kata lain pada 2015 terdapat 8,53 dana. Sedangkan manfaat bagi mereka global pada 1990 hanya terdapat 564
persen rumah tangga belum memiliki yang memiliki kualifikasi adalah mereka perkotaan dengan penduduk lebih dari
rumah sendiri dan pada tahun 2023 angka memiliki akses pembiayaan KPR murah 500 ribu orang. Pada tahun 2030 atau 40
backlog menurun menjadi 6,65 persen. (misal bunga fix 5 persen) dan uang muka tahun kemudian, diprediksi akan terdapat
(Gambar 1) 0 persen. 1.393 perkotaan dengan jumlah penduduk
Frasa rumah pertama dalam Kondisi di atas memberatkan dan yang sama.
program Tapera menjadi kata kunci. menimbulkan aspek ketidakadilan Sebagai salah satu kebutuhan
Keberadaan Tapera memiliki tujuan yang disoroti oleh pekerja di tengah dasar, negara-negara di dunia memiliki
untuk mendukung warga Indonesia keberadaan program yang tidak jauh kewajiban menyediakan perumahan
masyarakat berpenghasilan rendah berbeda dengan BPJS Ketenagakerjaan. yang layak bagi masyarakat. Sebuah
(MBR) mendapatkan rumah pertamanya Di dalam BPJS Ketenagakerjaan terdapat negara yang mampu memanfaatkan
melalui pembiayaan Tapera melalui program perumahan berupa pembiayaan urbanisasi dengan baik, maka negara
skema gotong royong. Menengok perumahan bagi pesertanya. Program tersebut berpotensi meraih pertumbuhan
persyaratan pembiayaan Tapera dalam perumahan ini meliputi Pinjaman ekonomi yang optimal dan memberikan
rangka memperoleh rumah pertama yang Uang Muka Perumahan (PUMP), Kredit kesejahteraan menyeluruh kepada
dibatasi pada kelompok penghasilan Kepemilikan Rumah (KPR), Pinjaman warganya. Sebaliknya, jika negara
maksimal delapan juta per bulan, maka Renovasi Perumahan (PRP), dan kredit gagal mengelola tren urbanisasi, maka
ada aspek ketidakadilan disini. konstruksi. negara itu akan merasakan dampak
Bagaimana dengan pekerja yang negatifnya. Sebut saja meningkatnya
sudah memiliki rumah ? Mereka tetap Cerita Sukses tingkat kemiskinan dan melebarnya
wajib mengikuti program Tapera dimana Sektor perumahan tidak hanya jurang kesenjangan yang bisa dilihat dari
2,5 persen diambil dari gaji mereka dan menjadi masalah Indonesia, tetapi juga semakin maraknya area kumuh dan rawan
0,5 persen dibayarkan perusahaan atau banyak negara di dunia. Urbanisasi bencana di kawasan perkotaannya.
pemberi kerja. Manfaat yang bisa diterima yang berdampak pada keterbatasan Terdapat sejumlah negara yang
oleh golongan non MBR adalah setoran lahan perkotaan adalah salah satu berhasil memenuhi kebutuhan atas
34 Edisi 206 / 2024 / Th.XVIII www.stabilitas.id