Page 65 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 65
ank yang berani memberikan
pelayanan secara digital telah
menjadi tren dalam dua tahun
Bbelakangan dan telah banyak
mengambil nasabah dari bank-bank
tradisional. Bahkan kapitalisasi pasar
beberapa di antaranya telah melampaui
bank-bank yang sudah eksis sejak lama.
Namun apakah mereka sudah bisa
mencatat profit?
Jawabannya belum tentu. Bank
digital yang lebih matang yang telah ada
di pasar selama lebih dari empat atau
lima tahun lalu bahkan masih fokus pada
pertumbuhan basis pelanggan mereka
daripada mencapai keuntungan.
Berdasarkan data awal 2022 yang
dikutip dari laman topmobilebanks.com,
dari 249 bank digital di seluruh dunia,
hanya 13 yang menguntungkan (10 di
Asia-Pasifik, dua di Inggris, dan satu di
Rusia). Jumlah itu hanya 5,22 persen. Syarat bagi bank digital untuk bertahan di
Sementara perusahaan konsultan
strategi global asal Jerman yakni Simon- tengah ketatnya persaingan. Salah satunya
Kucher & Partners melaporkan bahwa adalah mempunyai nasabah yang aktif.
meski jumlah bank digital atau neobank Karena profitabilitas datang dari jumlah
tumbuh pesat dalam dua tahun terakhir
di seluruh dunia, namun ironisnya hanya transaksi, bukan nominal pengguna.
segelintir yang mampu membukukan
laba.
Laporan bertajuk ‘The Future of Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA
Neobanking, How Can Neobanks Unlock
Profitable Growth?’ yang dirilis pada Mei
2022 menyebutkan ada 400 neobank
yang teridentifikasi di dunia hingga akuisisi yang tinggi. Amazon tidak akan tumbuh menjadi
Januari 2022, tetapi kurang dari lima Menurut Adrian Volenik, seorang seperti sekarang ini jika Wall Street dan
persen yang mencapai titik impas atau fintech enthusiast, dan pemimpin redaksi perusahaan modal ventura peduli tentang
Break Even Point (BEP). media daring topmobilebanks.com, bank mereka yang menguntungkan,”ujar
Mitra Senior Simon-Kucher, digital pada dasarnya adalah perusahaan Adrian.
Christoph Stegmeier menilai dari teknologi keuangan. Seperti kebanyakan Di Indonesia kondisinya tidak
ratusan bank digital itu, kurang dari perusahaan fintech lainnya, mereka jauh berbeda. Mengutip survei yang
85 bank digital di A) yang mencapai tidak pernah meraih keuntungan karena dilakukan Dailysocial pada Desember
BEP. Sementara itu, beberapa bank mereka menempatkan pertumbuhan 2021, setidaknya ada 10 bank digital yang
yang suka ‘bakar uang’ kehilangan 140 mereka di atas segalanya,” tulis dia. paling dikenal konsumen Indonesia.
dollar AS per pelanggan tiap tahunnya. Bank digital, lanjut Adrian juga Bank-bank itu yakni Jenius, Bank
Dalam tingkat yang lebih tinggi, laporan tidak perlu untung selama mereka dapat Jago, Digibank, Neobank, LINE Bank,
tersebut menyampaikan kegiatan menemukan investor yang akan terus PermataME, TMRW, SeaBank, Blu, dan
‘bakar uang’ dari bank-bank digital di membiayai mereka. Investor saat ini Motion.
dunia telah menyebabkan kerugian tidak mengharapkan perusahaan tekfin Menurut seorang bankir senior,
tahunan lebih dari 00 juta dollar AS untung. Mereka tidak peduli tentang kondisi yang terjadi di global juga terjadi
dalam beberapa kasus. Kondisi itu kian profitabilitas sedikit pun. “Jika tidak, di Indonesia. Menjalankan bank digital
diperparah jika ditambah dengan biaya Lyft dan Uber akan lama hilang. Bahkan yang baru ‘seumur jagung’ tidak lantas
www.stabilitas.id Edisi 188 / 2022 / Th.XVII 65

