Page 66 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 66

memiliki strategi untuk menawarkan
                                                                               solusi atas kebutuhan nasabah ketimbang
                                                                               menarik nasabah sesaat berdasarkan
                                                                               promosi.

                                                                               Masih Rugi
                                                                                  Menilik laporan keuangan, PT
                                                                               Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
                                                                               mencatat rugi bersih di angka Rp417
                                                                               miliar di kuartal I-2022. Sedangkan
                                                                               PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK)
                                                                               mencatatkan rugi bersih senilai Rp43,98
                                                                               miliar di kuartal I-2022. Kondisi itu
                                                                               cukup disayangkan mengingat di periode
                                                                               yang sama tahun lalu, Bank Aladin
                                                                               mampu membukukan laba bersih Rp1,41
                                                                               miliar. Merujuk laporan keuangan yang
                                                                               dipublikasikan, bank yang menyatakan
                                                                               diri sebagai bank digital ini masih belum
                                                                               menyalurkan pembiayaan sepanjang
                                                                               Januari hingga Maret 2022.
                                                                                  Namun demikian, ada beberapa
                                                                               bank digital yang mampu mencetak
                                                                               keuntungan. PT Bank Jago Tbk,
                                                                               misalnya, sukses membukukan laba
                                                                               bersih setelah pajak sebesar Rp19 miliar
                                                                               di kuartal pertama 2022. Pencapaian
                                                                               ini berbanding terbalik dengan kuartal
                                                                               I-2021 yang masih mencatatkan rugi.
                                                                               Pada kuartal I-2022, bank bersandi
                                                                               saham ARTO itu mampu mengenjot
                                                                               pertumbuhan kredit yang agresif,
                                                                               menekan rasio kredit bermasalah di level
                     Bank-bank digital                                         rendah, dan struktur biaya dana yang
                 mirip dengan fintech       lantas membuat kinerja keuangannya   membaik.
                     yang sulit meraih      melesat.                              Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan
                   keuntungan karena           Presiden Direktur PT Bank Central   (OJK) sepertinya sudah memprediksi
                        menempatkan         Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja   bank digital bakal marak bermunculan
                         pertumbuhan        mengatakan bahwa banyaknya nasabah   usai pandemi Covid-19 mendorong
                        mereka di atas      dan kinerja di pasar keuangan yang   pemanfaatan teknologi digital di industri
                             segalanya      terlihat di bank digital tidak terlepas   jasa keuangan. Hal itu yang membuat
                                            dari promo yang ditawarkan. Strategi
                                                                               wasit jasa keuangan tersebut sudah jauh-
                                            tersebut, kendati demikian tidak bisa   jauh hari mengeluarkan POJK Nomor
                                            dilakukan terus menerus.           12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum
                                               Dari sudut pandang Jahja ada    yang didalamnya memuat ketentuan
                                            sejumlah syarat bagi bank digital untuk   terkait bank digital.
                                            bertahan di tengah ketatnya persaingan.   Kepala Eksekutif Pengawas
                                            Salah satunya adalah mempunyai     Perbankan OJK Heru Kristiyana
                                            nasabah yang aktif. Hal itu dinilainya   mengatakan POJK tentang Bank Umum
                                            menjadi penting karena profitabilitas   ini mempertegas pengertian bank digital,
                                            datang dari jumlah transaksi, bukan   baik bank yang saat ini telah melakukan
                                            nominal pengguna. Sedangkan pihaknya   digitalisasi produk dan layanan


         66   Edisi 188 / 2022 / Th.XVII    www.stabilitas.id
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71