Page 73 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 73

aSuMSI EKONOMI 2023
                             kESEPakatan PEMErIntaH
                 IndIkator
                               - koMISI XI dPr rI
          1. Pertumbuhan Ekonomi (%, YoY)  5,3 – 5,9
          2. Inflasi (%, YoY)    2,0 – 4,0
          3. Nilai Tukar Rupiah (IDR/USD)  14.300 – 14.800
          4. Tingkat Suku Bunga SBN 10 Tahun (%)  7,34 – 9,16
                    tarGEt PEMBanGUnan
          1. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)  5,3 – 6,0
          2. Tingkat Kemiskinan (%)  7,5 – 8,5
          3. Gini Rasio (indeks)  0,375 – 0,378                    target
            Indeks Pembangunan Manusia
          4.                    73,31 – 73, 49
            (indeks)                                   (PertUMBUhan
                    IndIkator PEMBanGUnan
          1. Nilai Tukar Petani (NTP)  103 – 105  ekonoMi) 5,9 PerSen
          2. Nilai Tukar Nelayan (NTN)  106 - 107
          Sumber : Kementerian Keuangan               dengan tingkat
                                                     inflaSi BerkiSar

          bersamaan di tahun 2023 sehingga       2,0-4,0 PerSen year
          disebut tahun Stagflasi.                   on year adalah
            Pertumbuhan ekonomi global
          diperkirakan akan berada di sekitar level        target yang
          3 persen pada tahun 2023 hingga 2024   terlalU oPtiMiStiS
          mendatang.
            Hidayat yang juga Founder Narasi       dan Sangat tidak              ahmad nur Hidayat,
          Institute mengatakan bahwa pihaknya        realiStiS. Selain           Pengamat Kebijakan Publik
          memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
          Indonesia juga akan mengalami stagflasi       itU jUga tidak
          di tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi        MeMBUMi Seolah
          pada 2023 diperkirakan tidak jauh
          berbeda dengan 2022 yaitu hanya sekitar   anCaMan Perang
          5,1 persen namun inflasi 2023 akan           Ukraina-rUSia
          melambung tinggi dilevel 4,0-6,0 persen
          tahun depan.                                            hilang.
            Selain itu, ancaman perang Ukraina-
          Rusia meluas akan menyebabkan terjadi
          gangguan perdagangan dunia sehingga
          harga-harga impor Indonesia akan lebih
          mahal dan akhirnya memicu inflasi.   malah dipimpin secara serampangan   usaha, serta inflasi energi dan pangan
          Diperkirakan Narasi Institute inflasi akan   untuk mem-make up ekonomi yang   seiring belum dipastikan kapan perang
          naik 2-3 persen dari tahun 2022.  kenyataannya jauh lebih buruk dari yang   Rusia- Ukraina berakhir. “Untuk dorong
            Pemerintah, kata HIdayat, harus   dinarasikan selama ini,” kata Hidayat.  pertumbuhan 5,9 persen prasyaratnya
          belajar dari asumsi makro 2022 ketika   Sementara itu, ekonom dari Center   stimulus fiskal harus jor-joran, belanja
          harga minyak dipatok pada level 63   of Economic and Law Studies (CELIOS),   subsidi energi wajib diperlebar,” kata
          dollar AS per barel. Padahal kenyaataan   Bhima Yudhistira juga mengatakan   Bhima.
          saat ini harga minyak mentah rerata pada   hal senada. Menurut dia, asumsi   Ada baiknya memang pemerintah
          level 121 dollar AS per barel.    pertumbuhan ekonomi yang disepakati   tidak terlalu optimistis dalam
            “Ketidaktepatan menentukan      pemerintah dan DPR masih overshoot.   menetapkan besaran dan asumsi
          asumsi makro sama artinya kegagalan   Bhima memproyeksi pertumbuhan   ekonomi tahun depan ketika kondisi
          memprediksi ekonomi masa depan dan   hanya di kisaran 4 sampai 4,5 persen   global masih kritis. Memang setelah
          itu artinya semakin tidak membuminya   pada 2023 karena masih terdapat   kesulitan ada kemudahan, tapi jangan
          kebijakan ekonomi kedepan. Alih-  risiko eksternal seperti sinyal resesi   sampai kesulitan itu belum usai kita
          alih kebijakan ekonomi dipimpin   dari AS, tingkat kenaikan suku bunga   sudah terlanjur menyangka munculnya
          dengan kewaspadaan masa depan     yang meningkatkan cost of fund pelaku   kemudahan. *


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 188 / 2022 / Th.XVII  73
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78